Selamat Datang Di Website Resmi Paroki Singkawang - Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

2 Jun 2015

BERBAGI ITU INDAH DAN MURAH

BERBAGI ITU INDAH DAN MURAH




              Selesai merayakan Misa hari Minggu di stasi, saya diundang oleh Ketua Umat untuk singgah di rumahnya. Begitu tiba di rumah, saya dipersilahkan menunggu di ruang tamu. Sambil menunggu si empunya rumah mata saya tak henti-hentinya mengamati ruang tamu yang mulai ditata dengan gua natal lengkap dengan pernak-perniknya. Maklum dalam hitungan hari saja natal akan segera tiba. Tengah asyik menikmati dekorasi ruang tamu, tiba-tiba seorang gadis cilik, berusia sekitar tiga tahun menghampiri saya. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, dia langsung memutar-putar badan sambil kedua tangan mungilnya memegang ujung rok yang dikenakannya. Gadis cilik itu membayangkan dirinya seperti seorang peragawati yang sedang memamerkan busananya.
              “Deva pakai baju baru”, katanya kepada saya penuh kegirangan.
            “Waduh, bagus sekali bajunya. Deva seperti malaikat kecil ya. Cantik sekali!” Jawab saya sambil mengacungkan 2 jempol kepadanya.
             Mendengar pujian saya, sorot mata Deva makin berbinar-binar dan membalas acungan jempol saya dengan tersenyum.
               “Siapa yang beli baju untuk Deva?’”, tanya saya.
            “Mamak. Ni ada gambar Hello Kittynya”, Jawab Deva sambil menunjuk ke gambar yang dimaksud.
               “Mamak belinya dimana?”, tanya saya sekali lagi.
               “Tuh di gereja”, jawab Deva sambil mengarahkan telunjukknya ke arah gereja.
               “Deva senang ya pake baju baru ini?”
Deva hanya menganggukkan kepala. Peristiwa yang sangat mengharukan. Hati saya tersentuh melihat kegembiraan yang tulus dan tanpa dibuat-buat dari seorang anak kecil dengan “baju baru”-nya. Mata saya pun sempat dibuatnya berkaca-kaca.
             Dialog singkat dengan Deva mengingatkan saya akan peristiwa beberapa saat yang lalu. Berbeda dari biasanya, kala itu selesai perayaan Misa para pengurus stasi langsung menyulap pelataran gereja menjadi pasar kaget. Beberapa kantong plastik besar yang berisi pakaian pantas pakai sumbangan dari umat Katolik Singkawang langsung digelar.  Tanpa dikomando umat pun menyerbu, berusaha memilih dan mencari pakaian yang disukainya. Maklum harganya super murah. Setiap pakaian hanya dihargai dengan Rp2.000,00 per potong. Rupanya dari  peristiwa inilah berasal kegembiraan Deva.
               Dalam perjalanan pulang ke Singkawang saya merenungkan peristiwa indah yang saya alami hari itu. Kegembiraan Deva masih begitu jelas tergambar dalam ingatan saya. Bagaimana Deva berputar-putar seperti peragawati sambil memamerkan “baju baru” dengan sorot mata yang berbinar-binar kegirangan. Sangat indah dan sungguh menyentuh hati saya. Ternyata membahagiakan orang lain itu tidak perlu biaya mahal. Hanya dengan Rp2.000,00 seorang anak kecil seperti Deva sudah bisa mengalami sukacita yang luar biasa. Saya sangat yakin masih ada Deva-Deva lain yang juga mengalami sukacita karena boleh mendapat “berkat yang murah” dari umat Singkawang. Seuntai doa pun saya panjatkan kepada-Nya. Terimakasih Tuhan Engkau telah mengajari kami bahwa berbagi itu indah dan murah. (Gathot)