Selamat Datang Di Website Resmi Paroki Singkawang - Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

2 Feb 2017

TRADISI PEMBERKATAN TENGGOROKAN PADA PERINGATAN SANTO BLASIUS TANGGAL 3 FEBRUARI

TRADISI PEMBERKATAN TENGGOROKAN PADA PERINGATAN SANTO BLASIUS TANGGAL 3 FEBRUARI




Tangal 3 Februari kita akan memperingati St. Blasius, seorang uskup yang menjadi martir karena kegigihannya dalam mempertahankan iman kepada Kristus. Tapi tahukah Anda, bahwa pada peringatan ini, ada sebuah tradisi unik yang sudah jarang dijumpai lagi di masa sekarang?
Tradisi itu adalah pemberkatan tenggorokan menggunakan dua buah lilin bersilang yang telah diberkati. Apakah itu? Mari kita simak!
Tradisi kuno pada abad ke-4 mengisahkan, dalam perjalanan St. Blasius untuk dimasukkan penjara pasca penangkapannya, ia berpapasan dengan seorang ibu yang anaknya sekarat karena tenggorokan nya tersangkut duri ikan. Ibu ini bersimpuh di kaki St. Blasius sambil memohon doanya agar anak si Ibu ini sembuh. St. Blasius kemudian berdoa dan memberkati anak tersebut. Ajaib! Duri ikan yang membuat anak ini tidak bisa bernapas langsung keluar sehingga nyawa si anak terselamatkan.
Berakar dari kisah ini, St. Blasius kemudian dikenal sebagai pelindung para penderita penyakit tenggorokan. Berbagai macam mukjizat kesembuhan pun terjadi berkat doa-doa St. Blasius. Seiring berkembangnya devosi umat, pada abad ke-16 muncullah praktik pemberian berkat St. Blasius ini.
Nah, bagaimana sih tatacara pemberkatan St. Blasius ini? Mari kita simak langkah-langkahnya.
1. Siapkan 2 buah lilin (usahakan cukup panjang), karena nantinya kedua lilin yang Anda bawa nanti akan disilangkan pada leher Anda.
2. Pergilah ke imam atau diakon terdekat dengan membawa kedua lilin ini. Ingat, berkat ini hanya diberikan pada hari peringatan St. Blasius saja. Biasanya berkat St. Blasius diberikan pada saat Misa yang dirayakan pada hari tersebut.
3. Mintalah dengan sopan kepada beliau untuk memberikan berkat St. Blasius, dengan terlebih dahulu memohon berkat untuk lilin-lilin yang Anda bawa.
4. Kemudian, imam atau diakon akan menyilangkan kedua lilin tersebut dan menyentuhkannya pada leher Anda (lilin tidak perlu dinyalakan), sambil mendoakan rumusan ini: "Semoga Allah membebaskan Saudara dari penyakit tenggorokan dan dari penyakit lainnya berkat doa St. Blasius, uskup dan martir, + Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus."
5. Ucapkan terima kasih kepada beliau, ucapkanlah syukur kepada Tuhan dan St. Blasius karena telah memberkati dan mendoakan Anda, dan jangan lupa, doakanlah imam atau diakon yang telah memberkati Anda tadi.
NOTE:
Jika tidak ada imam terdekat, Anda juga bisa memohon berkat St. Blasius kepada pelayan awam. Pelayan awam tersebut akan menyilangkan lilin pada leher Anda dan mengucapkan rumusan berkat St. Blasius tanpa memberikan berkat Tanda Salib layaknya imam atau diakon.
Jika dalam Misa tidak sempat diberikan berkat St. Blasius satu persatu, maka imam, tanpa perlu memegang lilin yang bersilang, merentangkan tangannya kepada umat yang hadir sambil mengucapkan rumusan berkat St. Blasius.
Zaman semakin modern, dan dunia medis semakin canggih. Banyak riset dan inovasi medis dilakukan demi peningkatan kesehatan umat manusia. Dalam situasi ini, kita cenderung memasrahkan segala-galanya ke dunia medis jika terserang penyakit, entah ke dokter atau bahkan ke rumah sakit. Memang hal ini tidak salah, namun jangan lupa untuk selalu mendekatkan diri kepada Sang Kerahiman Illahi seraya memohon doa-doa dari orang kudus, supaya melalui sakit-penyakit tersebut, iman kita semakin dikuatkan dan dengan demikian, kita mau mempersatukan seluruh penyakit kita dengan sengsara Kristus, demi keselamatan kita sendiri dan keselamatan Gereja.
 Sumber: www.catholicculture.org




0 komentar: