Selamat Datang Di Website Resmi Paroki Singkawang - Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

10 Sep 2015

MISA SYUKUR UNTUK INDONESIA

MISA SYUKUR UNTUK INDONESIA


Derap langkah kaki yang tegap dan ritmis diperlihatkan oleh 17 siswa-siswi  SMA Santo Ignasius Singkawang.  Mereka dipilih dan didapuk sebagai “paskibra” yang membawa 17 bendera Merah Putih. Angka 17 sengaja dipilih sebagai lambang dari tanggal 17 Agustus. Perarakan mereka memasuki gereja paroki Singkwang mengawali Misa Syukur Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Acara yang dimulai pukul 18.00 sore pada hari Minggu 16 Agustus 2015 itu dihadiri oleh kebanyakan kaum muda. Hujan yang sempat mengguyur kota Singkawang beberapa jam sebelumnya tidak menyurutkan langkah anak muda untuk mengikuti gelaran peringatan kemerdekaan RI kali itu. Sejak awal semangat nasionalis dibangkitkan oleh paduan suara Orang Muda Katolik Singkawang yang mengiringi perarakan 17  Sang Merah Putih dengan lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Dengan berdiri tegak umat yang hadir di dalam gereja pun larut dalam suasana penuh khidmat.

Misa syukur HUT Kemerdekaan RI tahun ini memang dikemas secara khusus oleh Orang Muda Katolik sebagai panitianya. Diawali dengan upacara penghormatan kepada bendera Merah Putih dan pembacaan teks Proklamasi, gelaran dilanjutkan dengan misa syukur. Dalam kotbah singkatnya, Pastor Stephanus Gathot mengingatkan bahwa mengisi kemerdekaan tidak hanya sekedar mengikuti upacara bendera.  Mengutip tema nasional “Ayo Kerja”, Pastor Gathot mengajak umat untuk beraksi nyata. Mengisi kemerdekaan Republik Indonesia  adalah  dengan bekerja sesuai dengan tugas panggilan masing-masing. “Semoga dengan bekerja nyata, kita bisa menciptakan kebaikan untuk sesama sehingga kita bisa mengembalikan apa yang menjadi hak kaisar dan apa yang menjadi hak Allah,” pungkas P. Gathot dalam kotbahnya.



Lain dari biasanya, selesai kotbah Misa syukur diselingi dengan pembacaan puisi. Henri Permadi yang diberi kepercayaan, membawakannya dengan penuh ekspresif. Dalam puisinya anak muda yang gemar bermain bulutangkis ini memaparkan fakta adanya kesenjangan yang terjadi di Republik ini. Maka dia mengajak yang kuat untuk membantu yang lemah. Dengan demikian akan tercipta keseimbangan sehingga sebagai bangsa kita patut berbangga dengan Sang Merah Putih yang senantiasa berkibar.

Untuk mengiringi penerimaan komuni, jiwa patriotis dibangkitkan kembali oleh paduan suara. Kali ini mereka menyanyikan lagu-lagu populer yang bertemakan tentang Indonesia. Lagu Bendera-nya Coklat, Gebyar-Gebyar-nya Gombloh dan Jadilah Legenda-nya Superman Is Dead mengalun semarak memenuhi ruangan gereja. Pembawaan yang ditata dengan apik menyihir umat yang hadir. Tanpa dikomando mereka pun larut dalam suasana dan ikut bernyanyi bersama. Maklum lagu-lagu ini sangat akrab untuk telinga anak muda. Profisiat untuk Orang Muda Katolik yang telah mengekspresikan jiwa mudanya dalam Misa syukur HUT Kemerdekaan RI. Semoga Perayaan Misa syukur ini menjadi motivasi untuk berkarya nyata bagi Indonesia tercinta. (Steph)