Selamat Datang Di Website Resmi Paroki Singkawang - Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

3 Sep 2018

KEMERIAHAN PAROKI SINGKAWANG MENYAMBUT BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2018

KEMERIAHAN PAROKI SINGKAWANG MENYAMBUT BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2018




Ada yang berbeda dari Misa Ekaristi kedua pada Minggu, 2 September 2018. Misa kali ini yang mendaulat Pastor Stephanus Gathot Purtomo, OFM.Cap sebagai selebran utama merupakan misa pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2018. Perbedaan yang begitu menarik perhatian adalah ketika para petugas misa menggunakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia. 

Tercatat 6 orang mengenakan baju adat masing-masing daerah antara lain dari suku Batak, Dayak Kanayatn, Flores, Manado, Jawa, dan Dayak Kapuas Hulu, maju ke mimbar membacakan kutipan Injil yang berbunyi, "Pergilah beritakanlah Injil kepada segala makhluk," dengan bahasa daerahnya masing-masing. Di samping itu petugas misa lainnya yaitu lektor, petugas pengantar persembahan, petugas kolektan dari Kring St Paulus, paduan suara dari Kring Sta Elisabet, penari dan pemain musik dari anak-anak asrama juga tak kalah semarak mewarnai gereja St Fransiskus Assisi Singkawang dengan mengenakan baju daerah pada saat bertugas dalam misa. Hal ini tak lepas dari tema BKSN 2018 yang digagas oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) yaitu "Mewartakan Kabar Gembira dalam Kemajemukan". 

Selain merupakan misa pembukaan BKSN 2018, pada misa yang berdurasi lebih kurang 1,5 jam ini juga dilakukan pelantikan terhadap pengurus Badan Pelayanan Pemakaman Katolik Singkawang (BPPKS) masa bakti 2017-2022. Di sela pelantikan, Pastor Paroki yang juga merupakan ketua BPPKS menyematkan harapan terhadap kinerja para anggota yang diharapkan mampu memberikan pelayanan jauh lebih baik bagi umat. 

Tak sampai di situ, pada pukul 14.00 Gereja Katolik Paroki Singkawang juga menggelar pawai pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional 2018.  Pawai dalam rangka pembukaan BKSN ini sudah 2 tahun berturut-turut digelar, dan pada tahun 2018 ini diikuti lebih banyak peserta. Tercatat sebanyak 2047 peserta pawai dari berbagai kalangan baik dari biarawan biarawati berbagai ordo, persekolahan, stasi, kring, kelompok doa, perkumpulan aktivis gereja, maupun instansi turut memeriahkan pawai pembukaan BKSN 2018. 

Pawai yang dilepas oleh pastor paroki ini memulai start dari halaman persekolahan SDS Suster ini menempuh rute yang cukup panjang, mengelilingi Kota Singkawang yang akhirnya finish di halaman gereja. Tidak hanya sekadar pawai saja, namun tahun ini panitia penyelenggara BKSN 2018 juga menyiapkan berbagai bingkisan hadiah bagi peserta pawai dengan penampilan terbaik. (Nat) 













2 Sep 2018

VIDEO PAWAI BULAN KITAB SUCI NASIONAL (BKSN) 2018 DI PAROKI SINGKAWANG

VIDEO PAWAI BULAN KITAB SUCI NASIONAL (BKSN) 2018 DI PAROKI SINGKAWANG



1 Sep 2018

JADWAL KEGIATAN BULAN KITAB SUCI NASIONAL TAHUN 2018 GEREJA KATOLIK SANTO FRANSISKUS ASSISI SINGKAWANG

JADWAL KEGIATAN BULAN KITAB SUCI NASIONAL TAHUN 2018 GEREJA KATOLIK SANTO FRANSISKUS ASSISI SINGKAWANG






Sila diklik dan di-zoom untuk mengetahui jadwal kegiatan BKSN di Paroki Singkawang.

29 Agu 2018

MISA KETIGA BAGI LEGIO MARIA

MISA KETIGA BAGI LEGIO MARIA



Minggu, 26 Agustus 2018 merupakan hari yang istimewa bagi kelompok pelayanan doa Legio Maria Singkawang. Usai misa kedua digelar di Gereja St Fransiskus Assisi Singkawang, para anggota yang terdiri dari Bapak, Ibu, dan Saudara Saudari dari berbagai kalangan usia segera merapatkan diri ke Pastoran yang tepat berada di samping gereja. Bertempat di Kapel Pastoran Singkawang, misa ketiga digelar khusus bagi anggota kelompok doa Legio Maria yang baru saja mengalami pemekaran pada 21 Juli 2018 yang lalu, sekaligus kelompok doa ini juga akan menggelar pemilihan pengurus Dewan Kuria dan Dewan Presidium.

Sesuai dengan tujuan awal digelarnya acara ini, usai menggelar misa yang mendapuk Romo Astono Aji, OFM, Cap., sebagai selebran utama, kelompok pelayanan doa ini juga melaksanakan pembentukan Dewan Kuria yang akan meliputi Legio Maria Singkawang, Sambas, Standuk, Medang, dan Capkala, dan juga pemilihan Presidium Singkawang.

Dijumpai sebelum misa ketiga digelar, David Tjajadi selaku Asisten Pemimpin Rohani (APR) Komisium Pontianak mengungkap, "Kita harapkan dengan pembentukan Dewan Kuria yang dipusatkan di Singkawang pelayanan Legio Maria sebagai kelompok doa semakin optimal dan para perwira kuria di Singkawang lebih meningkatakn pelayanan Legio Maria di Sambas, Standuk,  Medang, dan lainnya yang berada di wilayah Kuria ini," ungkap pria yang mulai menjabat sebagai APR Komisium Pontianak sejak Januari 2018 itu secara gamblang.

Berikut ini dicantumkan nama-nama pengurus harian kelompok doa Legio Maria untuk Dewan Kuria Rosa Mistica, Dewan Presidium Ratu Rosario yang Amat Suci dan Dewan Presidium Ratu Para Malaikat;

Dewan Kuria Rosa Mistica
Ketua : Anselma (Singkawang)
Wakil : Ephifania (Medang)
Sekretaris I : Sophia (Sambas)
Sekretaris II : Yohana Maria (Singkawang) 
Bendahara I : Veronika Fong (Singkawang)
Bendahara II : Imelda (Sambas) 


Dewan Presidium Ratu Rosari yang Amat Suci:
Ketua : Yohana Tina
Wakil : Veronika Agustina
Sekretaris : Anselma
Bendahara : Elisabeth

Dewan Presidium Ratu Para Malaikat:
Ketua : Bibina
Wakil : Yohana Maria
Sekretaris : Sesilia Hernadia
Bendahara : Lucia

Profisiat untuk para pengurus Dewan Kuria dan Dewan Presidium terpilih semoga semakin berkobar semangat pelayanan doa bagi sesama dan gereja. (Nat)

26 Agu 2018

BUGAR RAGA WANITA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA DI PERTAMBAHAN USIANYA

BUGAR RAGA WANITA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA DI PERTAMBAHAN USIANYA






Minggu 26 Agustus 2018 ada pemandangan berbeda di halaman Gereja Katolik St Fransiskus Assisi Singkawang. Tepat pukul 16.00 WIB, 70-an ibu-ibu yang tergabung dalam wadah WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia) cabang Singkawang dan ranting-rantingnya berbaris rapi dikomandoi oleh Ibu Helaria Helena, A.Ma., selaku ketua WKRI cabang Singkawang.

Melalui pelantang suara, ibu-ibu cantik ini diarahkan untuk melakukan senam bersama sebagai pembuka rangkaian giat ulang tahun WKRI sekaligus dalam rangka peringatan HUT RI yang ke-73.

Suasana senam berlangsung semarak dengan diiringi berbagai lagu yang tengah booming akhir-akhir ini. Terlihat para ibu begitu menikmati aktivitas senam bersama. Sejenak mereka melupakan berbagai rutinitasnya dan masing-masing bergerak mengikuti irama lagu yang terdengar mengentak. Seolah tak ingin ketinggalan beberapa suami dari anggota WKRI yang mengantar istrinya turut serta bergoyang dalam olah tubuh.

Usai senam bersama masih di seputar gereja yang beralamat di Jalan P. Diponegoro ini seluruh anggota WKRI diarahkan menuju Gedung Pastoral Paroki guna mengikuti penyuluhan mengenai bahaya kanker yang kali ini mendatangkan Yayasan Kanker Indonesia sebagai narasumbernya. Kegiatan ini diakhiri dengan santap bersama hidangan yang telah disiapkan oleh panitia. (Hes)




19 Agu 2018

KURSUS MEMBANGUN RUMAH TANGGA DALAM LINGKUP GEREJA

KURSUS MEMBANGUN RUMAH TANGGA DALAM LINGKUP GEREJA





Pernikahan Katolik, monogami dan tak terceraikan. Berlatar belakang itulah Kursus Persiapan Pernikahan (KPP) yang kini berubah nama menjadi Kursus Membangun Rumah Tangga (MRT) digelar oleh gereja Katolik, tidak terkecuali Gereja Katolik Santo Fransiskus Assisi Singkawang.

Bertempat di Gedung Dewan Pastoral Paroki, kegiatan yang sudah memasuki angkatan ke XIII ini digelar pada Sabtu-Minggu, 18-19 Agustus 2018, dan kali ini diikuti oleh 9 pasang calon mempelai yang hendak membangun bahtera rumah tangga.

Dijumpai di kesempatan yang sama pada saat kegiatan berlangsung, Helaria Helena, A.Ma., selaku koordinator menyampaikan bahwasanya aktivitas yang kini rutin digelar beberapa kali dalam setahun ini merupakan salah satu program gereja di seluruh Indonesia. "Kegiatan ini berisi berbagai hal, yang pertama membahas tentang hukum kanonik, pernikahan dalam Katolik, ekonomi keluarga, kesehatan alat reproduksi, dan psikologi keluarga yang dalam hal ini membahas keseluruhan rangkuman dan diasuh oleh saya sendiri. Seluruh hal yang tim kami sampaikan bersumber dari buku Amoris Laetitia. Kegiatan ini juga dilaksanakan selama kurang lebih 2 jam dalam setiap pertemuan dan kita mengambil kebijakan menggelar kegiatan setiap Sabtu dan Minggu. Hal ini mengingat hari lain adalah hari kerja, " ujar wanita cantik yang juga merupakan pegawai Departemen Agama.

Di samping itu beliau juga menegaskan bahwa kursus MRT ini tidak hanya melingkupi pasangan yang akan segera melaksanakan pernikahan, namun boleh juga diikuti oleh pasangan dewasa yang berada dalam taraf penjajakan. "Jika sudah mengikuti kursus ini akan mendapat sertifikat, karena tanpa sertifikat maka tidak akan bisa mendaftar pernikahan kanoniknya nanti," lanjut wanita yang juga aktif dalam wadah WKRI cabang Singkawang ini.


Dicecar mengenai harapan digelarnya kegiatan bimbingan ini beliau mengungkap, "Kita mengadakan bimbingan ini untuk memperkecil kemungkinan perceraian antarpasangan dalam keluarga dan tentunya memberikan berbagai arahan bagaimana menjaga keharmonisan rumah tangga, karena belakangan ini banyak pasangan muda yang baru menikah sudah bercerai, jadi kita berusaha untuk bisa mengatasi dan menghindari hal-hal semacam itu," pungkasnya. (Hes)



DONOR DARAH MEMPERINGATI HUT RI DI GEREJA ST FRANSISKUS ASSISI

DONOR DARAH MEMPERINGATI HUT RI DI GEREJA ST FRANSISKUS ASSISI



Masih dalam rangka memperingati HUT RI ke-73, Gereja St Fransiskus Assisi Singkawang menggelar aksi donor darah. Kegiatan yang digelar pada Minggu 19 Agustus 2018 ini mendapat sambutan baik dari warga gereja. Tercatat sebanyak 21 umat terlibat dalam aksi sosial ini.

Aksi sosial ini memang menjadi agenda rutin gereja yang beralamat di Jalan P. Diponegoro. Trifonia Afridiana selaku koodinator aksi donor darah menyatakan, "Untuk aksi donor darah digelar tiga kali dalam setahun, Natal, Paskah, dan peringatan kemerdekaan RI, dan tahun ini adalah kali ke tiga khusus untuk peringatan hari kemerdekaan. Besar harapan kami selaku panitia aksi donor bahwa umat semakin berperan aktif dalam kegiatan semacam ini, dan  semoga apa yang sudah kita lakukan serta berikan bermanfaat bagi sesama yang membutuhkan, tidak peduli dari latar belakang apapun dan siapapun penerima darah dari hasil aksi sosial kita," ungkapnya ketika dijumpai di sela aktivitas pelayanannya.

Donor darah kali ini dilakukan usai misa kedua dan digelar di Goa Maria sayap kanan gereja. (Hes)