Selamat Datang Di Website Resmi Paroki Singkawang - Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri sejarah gereja katolik. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri sejarah gereja katolik. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

3 Feb 2017

EKARISTI PEMBERKATAN DAN PENYEMBUHAN DI FRANSISKUS ASSISI

EKARISTI PEMBERKATAN DAN PENYEMBUHAN DI FRANSISKUS ASSISI



Jumat 3 Februari 2017, tepat pukul 18.00 Wib, Gereja Katolik St Fransiskus Assisi Singkawang dipenuhi umat yang antusias hendak menerima berkat dari pastor dalam rangka peringatan Santo Blasius. Seperti telah diuraikan dalam artikel sebelumnya berkat Santo Blasius diberikan berdasar sejarah masa silam dari seorang uskup yang diangkat menjadi martir karena kegigihannya mempertahankan iman kepada Kristus.

Misa yang juga berlangsung tepat sebagai misa Jumat pertama bulan dipadati umat dari berbagai usia. Prosesi Ekaristi dilakukan sebagaimana biasanya, dipimpin oleh Pastor Agus, OFMCap yang juga memberkati lilin sebagai sarana berkat penyembuhan yang digunakan dalam prosesi pemberkatan. Usai lilin diberkati pada akhir Misa Ekaristi umat disilakan untuk maju dan masing-masing menerima berkat dari empat orang pastor yakni Romo Agus, OFMCap, Romo Gathot, OFMCap, Pastor Marius, OFMCap, dan Pastor Yerri, OFMCap. (Hes)



27 Jul 2015

Mencintai Alam Lewat Pendakian Gunung Poteng

Mencintai Alam Lewat Pendakian Gunung Poteng

 

 

Tahun 1979 memiliki catatan sejarah tersendiri  untuk lingkungan hidup karena pada tahun itu Paus Yohanes Paulus II mengangkat St. Fransiskus Assisi sebagai pelindung ekologi. Pengangkatan ini dilatarbelakangi oleh kecintaan Sang Santo kepada alam ciptaan. Bahkan melalui alam ciptaan, Fransiskus bisa berjumpa dengan Tuhan sendiri. Sebagai warga paroki yang berlindung di bawah naungan St. Fransiskus Assisi, Orang Muda Katolik Singkawang mau mewujudkan semangat Santo Fransiskus akan kecintaannya terhadap alam. Semangat itu diejawantahkan dengan acara naik Gunung Poteng pada tanggal 8 Juli 2015.

Pendakian ke Gunung Poteng diawali dengan misa pagi bersama yang dipimpin oleh P. Gathot di Biara Nopisiat Kapusin Gunung Poteng. Dalam kotbah singkatnya P. Gathot menyampaikan perhatian Gereja terhadap alam ciptaan yang semakin hari semakin memprihatinkan. Ini dibuktikan dengan terbitnya ensiklik terbaru dari Paus Fransiskus yang berbicara tentang ekologi. Paus sendiri bahkan mengangkat syair yang didoakan oleh St Fransiskus, Laudato si’: Terpujilah Engkau Tuhan dan menjadikannya sebagai judul dari ensiklik itu. Berlatar belakang ensiklik tersebut Pastor yang gemar jogging ini lebih lanjut  mengatakan, “Teman-teman kita bukan hanya sekedar mendaki gunung. Tetapi kita mengemban  misi lain yang jauh lebih bermakna. Pendakian ini hendaknya menghantar kita pada sikap memuji karya Tuhan lewat ciptaan-Nya yang begitu indah. Dan saya berharap kita semakin mencintai lingkungan sekitar kita. Dengan demikian ada misi rohani dalam kegiatan yang akan kita lalui ini.”


Selesai sarapan, acara pendakian pun digelar dengan mengambil start di Nopisiat Kapusin Gunung Poteng. Sebanyak 30 OMK, gabungan dari OMK Paroki Singkawang dan OMK Gunung Poteng larut dalam kegembiraan bersama. Disertai canda ria dan selingan nyanyian semua berangkat dengan penuh semangat. Sengatan matahari yang begitu panas tak menyurutkan langkah dengan satu harapan bisa mencapai puncak Gunung Poteng. Suasana berbeda pun langsung terasa ketika memasuki kawasan hutan. Aroma hutan nan asri langsung menyergap para pendaki. Ditambah lagi dengan suara kicauan burung dan semilirnya angin gunung semakin menambah indahnya suasana. Namun tak bisa dimungkiri bahwa rasa letih mulai menghinggapi. Tergambar jelas dalam wajah-wajah para pendaki. Tetapi semangat tak luntur sama sekali. 

Tiga  jam berlalu tanpa terasa. Sampai akhirnya rombongan pun mencapai puncak Gunung Poteng. Rasa letih dan capai terbayar sudah, dengan melihat panorama pemandangan nan indah dari puncak yang tersaji di depan mata.  Hamparan pepohonan hijau membungkus Gunung Poteng membuat mata yang memandang tak henti-hentinya berdecak kagum. Seraya mengagumi karya Tuhan beberapa OMK menyampaikan syukur dan pujian kepada Tuhan yang keluar dari mulut  secara spontan. “Rugi banget kalau kita gak ikutan kegiatan ini. Baru kali ini saya melihat ciptaan Tuhan yang sangat indah”, komentar salah seorang peserta. Momen yang sangat langka ini pun langsung diabadikan dalam bentuk foto, baik foto bersama maupun sendiri-sendiri. Setelah beberapa waktu berada di puncak, para peserta pun segera turun dengan perasaan sangat puas. Sebagai wujud konkrit kecintaan OMK terhadap alam ciptaan, segala bungkus makanan dan minuman tidak dibuang begitu saja, tetapi harus dibawa pulang kembali agar tidak mengotori puncak Gunung Poteng. Tentu gelaran naik Gunung Poteng akan menjadi kenangan indah yang tak terlupakan. Harapan yang disematkan tentunya bahwa OMK semakin mencintai alam ciptaan Tuhan. (Steph)