Gereja Katolik St. Fransiskus Assisi Singkawang
Jl. P. Diponegoro No. 1 Singkawang
15 Jan 2016
KETIKA INDULGENSI MENGALIR DERAS DI SETIAP ‘PINTU’ YANG DIBUKAKAN
12 Apr 2021
PENGALAMAN MENARIK MISA DI GEREJA CAHAYA KRISTUS STASI SARANGAN PAROKI SINGKAWANG
Paroki Singkawang. Hari ini, Minggu, 11 April 2021, penulis berkesempatan merayakan Misa di Gereja Katolik Cahaya Kristus Stasi Sarangan. Penulis belum pernah datang ke tempat ini. Penulis hanya mengandalkan google map untuk menuju ke lokasi ini. Setelah penulis masuk sekitar 2 km dari jalan raya Pontianak - Bengkayang, ternyata tidak ada sinyal seluler. Penduduk di jalan tersebut juga sangat jarang. Dengan berbekal tekad yang kuat, dan usaha untuk bertanya pada penduduk, akhirnya penulis bisa sampai di Stasi sarangan dalam kondisi baik dan selamat. Saat melewati jalan perkampungan, sebagian besar jalan rusak berat. Aspal banyak terkelupas. Perlu ekstra hati-hari saat melewati jalan tersebut. Penulis menempuh waktu 2,5 jam perjalanan.
Gereja Cahaya Kristus ini masuk wilayah kabupaten Bengkayang. Tetapi, secara administrasi Gereja Katolik, masuk Paroki Fransiskus Assisi Singkawang. Jarak dari Paroki Singkawang ke Stasi Sarangan adalah 60 km. Dapat ditempuh dalam 2 jam perjalanan dengan kendaraan.
Pagi ini, Misa di Stasi Sarangan dimulai sekitar pukul 09.45. Pada minggu ini, Gereja Katolik merayakan Hari Raya Kerahiman Ilahi. Perayaan ini biasanya dirayakan tiap minggu ke 2 masa Paskah. Di tempat ini, juga sekaligus dilangsungkan penerimaan Sakramen Perkawinan untuk 2 pasang. Misa ini dipersembahkan oleh Pastor Samri, OFMCap. Umat yang hadir dalam perayaan Ekaristi ini, ada lebih dari 100 orang. Umat sangat antusias mengikut Misa pagi ini. Sedangkan, jumlah umat Katolik di Stasi Sarangan adalah 200 orang lebih. (EHN)
13 Sep 2016
SYD, Kobarkan Semangat Kaum Muda dalam Militansi Hidup Menggereja
SYD, Kobarkan Semangat Kaum Muda dalam Militansi Hidup Menggereja
Singkawang Youth Day atau yang disingkat SYD sukses digelar pada 24 hingga 26 Juni 2016 lalu. Kegiatan yang merupakan wadah berkumpulnya Orang Muda Katolik se-Paroki Singkawang dan diisi dengan berbagai hal positif tersebut bertempat di persekolahan Katolik SMP St Tarsisius Singkawang. Pemusatan digelarnya segala aktivitas dengan lokasi SMP St Tarsisius bukan tanpa sebab. Setidaknya dua hal menjadi alasan dipilihnya sekolah yang berlokasi di Jalan Gunung Bawang Pasiran, Singkawang Barat itu didapuk sebagai tempat digelarnya sebagian besar kegiatan SYD. Alasan pertama karena SMP St Tarsisius merupakan persekolahan yang dikelola oleh Pastoran Paroki Singkawang, dan alasan kedua karena letaknya yang strategis didukung lingkungan asri dan nyaman hingga memungkinkan segala aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan SYD dapat digelar.
Segala rangkaian kegiatan yang dimotori oleh OMK Paroki Singkawang dan mendaulat Sdr Gabriel Fileas, S.Ip sebagai ketua panitia penyelenggara ini terbilang sukses. Pasalnya jika dirunut dari segala persiapan yang dilakukan panitia penyelenggara dituntut berjibaku dengan waktu untuk menghimpun dana yang bersifat swadaya. Segala upaya dikerahkan dari mulai menggelar bazar, mengamen di berbagai kesempatan, hingga sebagian kecil diperoleh dari hasil kolekte umat sebagai alternatif terakhir yang ditempuh panitia. Tak tanggung-tanggung puluhan juta rupiah diggelontorkan demi menyukseskan SYD 2016.
Selama tiga hari sebanyak 199 peserta yang berasal dari berbagai stasi di Paroki Singkawang tampak antusias mengikuti seluruh kegiatan yang telah disusun sedemikian rupa oleh panitia. Tak hanya dijejali teori-teori tentang keimanan, para peserta juga secara tak langsung dibimbing psikisnya, dikobarkan semangatnya untuk menjadi militan terhadap kehidupan gereja dan diajak turut serta dalam giat aktif, berbaur, berkreasi, dan berkompetisi memunculkan dan mengasah segala kompetensi diri.
Begitu banyak komentar positif yang terujar dari para peserta SYD 2016. Sebagian besar dari mereka merasa beruntung dapat menjadi bagian dari giat yang digagas dalam lingkup Gereja Katolik. Di sisi lain terdapat pula komentar bernada asa dari perwakilan OMK Paroki Pemangkat yang berharap penuh agar ikut dilibatkan dalam rangkaian kegiatan SYD, tak sekadar sebagai undangan dalam pembukaan yang kala itu diawali dengan misa. Felix Lawira perwakilan OMK Paroki Pemangkat menuturkan, “Kami sangat tertarik dengan digelarnya SYD, sayangnya hanya melibatkan OMK dari stasi yang ada di Singkawang. Semoga ke depannya jika diadakan acara serupa bisa mengundang OMK dari paroki lain, contohnya dari Paroki Pemangkat.”
Sedianya SYD 2016 akan dibuka oleh Gubernur Kalimantan Barat dan Walikota Singkawang, namun karena satu dan lain hal urung dilakukan. Sebagai gantinya dari pihak gubernur mengutus Alexander Wakum, S.E., yang menjabat sebagai Kasubag Agama Kristen dan Katolik Kalimantan Barat dan walikota Singkawang diwakili oleh Kepala Dinas Badan Kesatuan bangsa dan Politik, Drs. Ahyadi, M.M.
Ditemui langsung usai membuka SYD, Alexander Wakum, S.E mengungkapkan bahwa kegiatan SYD merupakan momentum yang sangat baik untuk Gereja Katolik mengajarkan kepada muda-mudi Katolik agar mereka bisa hidup berlandaskan iman yang Kristus ajarkan, mereka bisa hidup jujur, berbaur, tidak menganggap diri eksklusif, dapat pula menjadi wadah yang membuat mereka melakukan hal-hal positif agar mereka bisa terhidar dari bahaya narkotika, seks bebas dan hal-hal tidak memuliakan Tuhan.
Besar harapan kegiatan serupa dapat kembali diselenggarakan dengan skala yang lebih besar dan kegiatan yang lebih beragam. (7539)
28 Nov 2016
Perayaan Bulan Kitab Suci Tahun 2016 di SMP Bruder Singkawang
Perayaan Bulan Kitab Suci Tahun 2016 di SMP Bruder Singkawang
Sudah sejak lama gereja menyadari perlunya umat beriman untuk semakin mencintai dan menghidupi Kitab Suci sehingga mereka pantas untuk bersaksi dan mewartakan-Nya baik secara pribadi maupun keluarga. Dalam ajaran Konsili Vatikan II diungkapkan keinginan agar jalan menuju Kitab Suci dibuka lebar-lebar bagi kaum beriman (Dei Verbum 22). Pembukaan jalan menuju Kitab Suci ini dilakukan dengan menerjemahkan Kitab Suci ke dalam banyak bahasa lokal.
Ktab suci telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, namun umat Katolik Indonesia belum mengenal dan memahaminya, dan belum mulai membacanya. Mengingat hal itu, Lembaga Biblika Indonesia (LBI), yang merupakan Lembaga dari KWI untuk kerasulan Kitab Suci, mengadakan sejumlah usaha untuk memperkenalkan Kitab Suci kepada umat dan sekaligus mengajak umat untuk mulai membaca Kitab Suci. Hal ini dilakukan antara lain dengan mengemukakan gagasan sekaligus mengambil prakarsa untuk mengadakan Hari Minggu Kitab Suci secara Nasional. LBI mengusulkan dan mendorong agar Keuskupan-Keuskupan dan Paroki-Paroki seluruh Indonesia mengadakan ibadat khusus dan kegiatan-kegiatan sekitar Kitab Suci pada Hari Minggu tertentu.
Dalam sidang MAWI 1977 para uskup menetapkan agar satu Hari Minggu tertentu dalam tahun gerejani ditetapkan sebagai Hari Minggu Kitab Suci Nasional. Hari Minggu yang dimaksudkan adalah Hari Minggu Pertama bulan September. Dalam perkembangan selanjutnya keinginan umat untuk membaca dan mendalami Kitab Suci semakin berkembang. Satu minggu dirasa tidak cukup lagi untuk mengadakan kegiatan-kegiatan seputar Kitab Suci. Maka, kegiatan-kegiatan ini berlangsung sepanjang Bulan September dan bulan ke-9 ini sampai sekarang menjadi Bulan Kitab Suci Nasional.
Pada bulan September, Gereja Katolik Indonesia memasuki bulan Kitab Suci Nasional. Pimpinan Gereja menganjurkan umat Katolik menjadi lebih akrab dengan Kitab Suci dengan berbagai cara, sehingga dengan demikian umat semakin mendalami imannya dalam menghadapi kerumitan dan kesulitan hidupnya.
Tema Bulan Kitab Suci Nasional tahun 2016 adalah Keluarga Bersaksi dan Mewartakan Sabda Allah “Hendaknya Terangmu Bercahaya” (Matius 5:16). Tema ini mengajak semua orang beriman untuk menjadi pewarta Sabda Tuhan dan memberikan kesaksian itu dalam kehidupan kita. Satu di antaranya adalah melalui tindakan cinta kasih kepada keluarga, sesama dan gereja agar mampu memahami ajaran Gereja katolik.
Keberadaan Bulan Kitab Suci ini mempunyai makna yang penting sebagai upaya untuk menyadarkan umat akan pentingnya mencintai Kitab Suci. Untuk mengisi Bulan Kitab Suci Nasional di setiap keuskupan dilakukan berbagai kegiatan mulai dari lingkungan, wilayah, paroki, maupun di sekolah- sekolah. Di SMP Bruder Singkawang khususnya dalam merayakan bulan Kitab Suci diawali dengan perarakan khusus Kitab Suci dan mendengarkan bacaan Kitab Suci, serta renungan singkat setiap pagi sebelum pembelajaran selama bulan September. Selain itu, SMP Bruder Singkawang juga mengadakan berbagai lomba. Adapun yang dilombakan adalah : Lektor, Mazmur, Pantomin Kitab Suci, LCT, Kriya, dan Vokal Grup. Kegiatan lomba diadakan 2 hari di minggu ketiga bulan September.
Dalam berbagai lomba peserta didik dapat berbaur dengan teman-teman tanpa membedakan agama. Mereka begitu kompak dan saling bekerjasama untuk memenangkan lomba. Masing-masing kelas mempersiapkan diri untuk menampilkan yang terbaik. Kegembiraan terpancar di wajah mereka, meskipun tidak begitu meriah tetapi menimbulkan kesan yang sangat mendalam bagi peserta didik.
Tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk mengenal menumbuhkan cinta terhadap Kitab Suci serta sebagai wahana bersaksi dan mewartakan Sabda Allah di tengah keluarga, masyarakat dan gereja. Dengan demikian, melalui Bulan Kitab Suci peserta didik menjadi semakin rajin membaca dan merenungkan Sabda Allah, peserta didik semakin dapat menghayati dan mengamalkan Sabda Allah dalam kehidupan sehari-hari, serta selalu didasarkan pada Sabda Allah dan senantiasa selaras dengan kehendak Allah.
Semoga usaha sekolah dan peserta didik seluruhnya diberkati Tuhan dan iman peserta didik semakin dewasa dengan sering membaca kitab Suci.(Dian Lestari, S.Pd)
14 Mar 2016
Kasih Natal dalam Sembako untuk Alverno
Kasih Natal dalam Sembako untuk Alverno
Penyampaian bantuan dilaksanakan pada Minggu, 27 Desember 2015. Dalam sambutannya Hermanto menuturkan bahwa kegiatan bakti sosial ini merupakan wujud nyata Gereja Katolik Santo Fransiskus Assisi dalam cinta dan kepedulian terhadap sesama. Pria berkacamata ini juga menegaskan bahwa bantuan yang diberikan tanpa memandang latar belakang si penerima , “Kegiatan baksos ini merupakan rangkaian kegiatan perayaan Natal 2015. Maksud dari kegiatan ini adalah kita dapat bersilaturahmi saling mengenal satu sama lain hingga diharapkan tumbuh kasih di antara sesama umat beragama juga demi mempererat jalinan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Kami berharap semoga bantuan ini dapat berguna bagi saudara saudari terkasih di Alverno ini. Semoga semua dapat merasakan sukacita dan penuh berkah dalam semangat natal,” paparnya.
Bantuan yang disampaikan oleh seksi sosial kepada suster pengurus Rumah Sakit Kusta Alverno kali ini berupa sembako. Dalam kesempatan yang sama Suster Cristine, SFIC menyampaikan terima kasihnya mewakili pihak Rumah Sakit Kusta Alverno. “Puji Tuhan kami haturkan ke hadirat Yang Maha Kuasa atas kasih karunia yang boleh kami terima di sini bersama pasien-pasien rumah sakit kusta alverno ini saya dari pihak suster SFIC dalam hal ini mewakili Sr Anjelita sebagai perngurus dan pendamping harian nyang sedang berhalangan karena kondisi kesehatan dan atas nama perawat-perawat di sini. Dengan kedatangan pihak gereja katolik santo fransiskus assisi singkwang Kami mengucapkan banyak terima kasih atas makanan dan sembako yag disampaikan. Kami tidak dapat membalasnya tapi kasih Tuhanlah yang bekerja di sini dan dengan aksi ini kiranya telah mewartakan karya agung tuhan kepada orang yang miskin dan lemah. Bukan hanya lemah secara fisik juga secara psikologis. Dengan kegiatan ini juga diharapkan dapat menghapus stigma yang berkembang di masyarakat mengenai penderita penyakit kusta ini, ” pungkas suster berwajah teduh ini.
19 Agu 2018
KURSUS MEMBANGUN RUMAH TANGGA DALAM LINGKUP GEREJA
KURSUS MEMBANGUN RUMAH TANGGA DALAM LINGKUP GEREJA
31 Mei 2015
KEMAKMURAN DAN KEBERUNTUNGAN DI TAHUN YANG PENUH PENGHARAPAN
KEMAKMURAN DAN KEBERUNTUNGAN DI TAHUN YANG PENUH PENGHARAPAN
1 Jun 2015
LEBIH DEKAT DENGAN SANG GEMBALA UMAT
LEBIH DEKAT DENGAN SANG GEMBALA UMAT
28 Nov 2016
BKSN Paroki Singkawang: Outbond Ajang Olahraga, Rekreasi Rohani, dan Pendalaman Iman
BKSN Paroki Singkawang:
Outbond Ajang Olahraga, Rekreasi Rohani, dan Pendalaman Iman
Semangat umat Katolik mengucur di Gunung Sari Singkawang, Minggu 25/9/2016 dalam kegiatan outbond yang diselengarakan oleh Paroki Santo Fransiskus Assisi Singkawang sebagai salah satu rangkaian lomba Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2016.
Semarak BKSN Paroki tahun ini sungguh menyita perhatian umat Paroki Singkawang dan tentunya mengalami peningkatan peminat yang begitu drastis dari tahun sebelumnya secara khusus pada lomba outbond Rohani. Luar biasa! Peserta Outbond kali ini diikuti oleh 35 tim yang berasal dari stasi, kring, OMK, Misdinar Paroki Singkawang, Biarawati, Asrama Katolik, dan dewan guru serta siswa/i SMP hingga SMA Katolik yang berada di Kota Singkawang.
Outbond sendiri merupakan salah satu agenda baru bagi Paroki Singkawang sebagai rangkaian acara BKSN. Banyak makna positif yang dapat diperoleh dalam kegiatan ini. Selain sebagai ajang olahraga juga sekaligus sebagai media rekreasi rohani dan sarana pendalaman iman bagi umat Katolik khususnya di Paroki Singkawang.
Kegiatan lomba outbond diawali dengan Misa di Gereja Paroki Singkawang yang dipimpin oleh Romo Agus S. OFM.Cap. Dalam homilinya tak lupa beliau memberi semangat kepada para peserta lomba yang terlihat sumringah menyesaki setiap sudut gereja. Seusainya Misa seluruh peserta diarahkan menuju lokasi kegiatan yang berpusat di Persekolahan SMP St. Tarsisius Singkawang.
Selang setengah jam halaman SMP St Tarsisius langsung dipenuhi puluhan peserta. Peserta yang tergabung dalam tim terlihat tak sabar untuk unjuk kebolehan dan kekompakkan mereka dalam menyelesaikan tiap tantanggan yang sudah menanti. Tentu saja panitia yang sejak pagi sudah stand by menyambut hangat kedatangan mereka.
Tiap tim mengantri giliran berdasarkan nomor urutnya lalu mendapatkan pengarahan umum sebelum menuju pos-pos outbond agar nantinya setiap kelompok dapat melaksanakan kegiatan dengan aman dan lancar. Selain diberikan pengarahan tiap kelompok dibekali kudapan dan air mineral oleh panitia karena medan yang akan ditempuh cukup menantang. Tak kalah penting, tiap tim juga menerima tanggung jawab yang harus dijaga dengan baik hingga berakhirnya kegiatan, yaitu berupa sebutir telur mentah yang diserahkan langsung oleh Suster Monika, SFIC.
Satu per satu tiap tim bergerak menuju pos-pos yang disiapkan panitia. Adapun rute perjalanan dimulai dari persekolahan St Tarsisius, SMKN 1 (STM) kemudian menuju RS Alverno, Gunung Sari, RS Alverno, dan kembali lagi menuju Persekolahan St Tarsisius melalui jalur Gang Bambu yang berada tepat di sebelahnya. Para peserta harus melewati berbagai tantangan seperti melewati jalan setapak, menyusuri hutan, mendaki gunung, berjalan di medan yang cukup curam, dan menembus pemukiman penduduk sekitaran Gunung Sari Singkawang. Tak hanya itu, setiap jalur yang dilewati dengan jarak bervariasi para peserta akan menyelesaikan tantanggan berupa kuis dan permainan di pos-pos outbond.
Pastor Paroki Singkawang Stefanus Gathot OMF.Cap. tampak hadir di antara para peserta. Seolah tak mau kalah oleh anak-anak muda dan para umat, beliau begitu antusias mengikuti outbond BKSN. Sesekali terdengar keriuhan dan gelak tawa para peserta ketika tiba di pos permainan. Meski tampak ngos-ngosan para peserta tetap bersemangat apalagi saat mereka menyanyikan yel-yel andalan masing-masing sembari menari dan bertepuk tangan.
Kegiatan outbond diakhiri dengan rekap nilai oleh panitia setelah seluruh peserta berhasil melewati tiap pos permaian. Hasil perhitungan memutuskan tiga pemenang di antaranya Kring Leo Agung sebagai juara I, tim Siswa SMP Pengabdi Singkawang menempati juara II, dan tim dari Kring Santa Maria sebagai juara ke-III. Selamat kepada para pemenag lomba maupun kepada peserta yang belum berhasil semoga semakin giat meneladani dan mewartakan sabda Tuhan lewat Kitab Suci. Salam jumpa di kegiatan outbond BKSN Paroki Singkawang tahun depan! Tuhan memberkati.
1 Jun 2015
CHUN JIE, SAATNYA BERBAGI
CHUN JIE, SAATNYA BERBAGI
Semarak tradisi menyambut datangnya musim semi yang terejawantah dalam perayaan Imlek terasa kental menyelimuti lingkungan gereja Katolik. Dekorasi sederhana namun tak pelak mencirikan budaya Tionghoa terpasang di setiap sudut gereja. Demikian pula rangkaian misa dan kegiatan perayaan yang digelar, serta merta mencerminkan rasa syukur dan esensi berbagi.Minggu, 1 Maret 2015, selepas misa kedua, gereja Katolik yang dimotori oleh kelompok Mandarin, membentang tangan menjabat erat, menyambut kehadiran umat dalam kegiatan open house yang digelar dalam lingkup Pastoran Gereja Katolik Santo Fransiskus Assisi. Acara sederhana nan hangat disambut antusias oleh umat. Berduyun-duyun umat hadir memadati ruangan berkapasitas tiga ratusan orang ini.