Selamat Datang Di Website Resmi Paroki Singkawang - Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri gereja katolik. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri gereja katolik. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

26 Agu 2019

PANITIA BKSN 2019 GEREJA KATOLIK PAROKI SINGKAWANG GELAR SEMILOKA LINGKUNGAN HIDUP

PANITIA BKSN 2019 GEREJA KATOLIK PAROKI SINGKAWANG GELAR SEMILOKA LINGKUNGAN HIDUP


Mengagas warna baru yang menyesuaikan dengan tema BKSN 2019, Mewartakan Kabar Sukacita di Tengah Krisis Lingkungan Hidup, panitia BKSN 2019 Paroki St Fransiskus Assisi Singkawang menggelar semiloka. Giat yang digelar pada Sabtu, 24 Agustus 2019 ini dipercayakan diisi oleh Br Yohanes Babtista, MTB., yang mengangkat tema khusus semiloka, 'Singkawang TERTIMBUN Sampah'.

Bertempat di Aula TK Epiphania, acara yang dimulai tepat pukul 15.00 WIB ini diikuti sekitar 100 peserta yang berasal dari berbagai kring, biarawan biarawati, sekolah, dan umum. 

Bruder Babtis begitu terampil dan mampu memikat perhatian peserta semi loka. Hal ini tampak dari begitu seriusnya peserta mengikuti acara sejak awal hingga akhir. Berbagai hal berkaitan dengan cara mendaur ulang barang-barang bekas namun masih layak pakai hingga memeroleh energi yang dibarukan dari berbagai sumber yang dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lingkungan tempat tinggal.

Acara yang berakhir pukul 18.00 WIB ini mengundang antusiasme para peserta yang menginginkan hal serupa lebih sering digelar di lingkup gereja guna memupuk rasa cinta pada bumi minimal kesadaran yang timbul dapat dimulai dari diri sendiri. 

Semoga kegiatan yang sangat positif ini memberikan dampak yang luar biasa dan berkesinambungan dalam penerapan dan pelaksanaannya minimal dalam kehidupan warga gereja yang telah mengikutinya. (Hes)










26 Agu 2018

BUGAR RAGA WANITA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA DI PERTAMBAHAN USIANYA

BUGAR RAGA WANITA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA DI PERTAMBAHAN USIANYA






Minggu 26 Agustus 2018 ada pemandangan berbeda di halaman Gereja Katolik St Fransiskus Assisi Singkawang. Tepat pukul 16.00 WIB, 70-an ibu-ibu yang tergabung dalam wadah WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia) cabang Singkawang dan ranting-rantingnya berbaris rapi dikomandoi oleh Ibu Helaria Helena, A.Ma., selaku ketua WKRI cabang Singkawang.

Melalui pelantang suara, ibu-ibu cantik ini diarahkan untuk melakukan senam bersama sebagai pembuka rangkaian giat ulang tahun WKRI sekaligus dalam rangka peringatan HUT RI yang ke-73.

Suasana senam berlangsung semarak dengan diiringi berbagai lagu yang tengah booming akhir-akhir ini. Terlihat para ibu begitu menikmati aktivitas senam bersama. Sejenak mereka melupakan berbagai rutinitasnya dan masing-masing bergerak mengikuti irama lagu yang terdengar mengentak. Seolah tak ingin ketinggalan beberapa suami dari anggota WKRI yang mengantar istrinya turut serta bergoyang dalam olah tubuh.

Usai senam bersama masih di seputar gereja yang beralamat di Jalan P. Diponegoro ini seluruh anggota WKRI diarahkan menuju Gedung Pastoral Paroki guna mengikuti penyuluhan mengenai bahaya kanker yang kali ini mendatangkan Yayasan Kanker Indonesia sebagai narasumbernya. Kegiatan ini diakhiri dengan santap bersama hidangan yang telah disiapkan oleh panitia. (Hes)




3 Jan 2017

PERAYAAN EKARISTI: 8 JANUARI 2017 (HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN)

PERAYAAN EKARISTI: 8 JANUARI 2017 (HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN) 


HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN
Sabtu-Minggu, 7 - 8 Januari 2017





RITUS PEMBUKA

LAGU PEMBUKA  -berdiri-
 
TANDA SALIB DAN SALAM -berdiri-

I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus bersamamu.
U. Dan bersama rohmu.


PENGANTAR -berdiri-

I. Hari Raya Penampakan Tuhan atau Epifani dirayakan oleh Gereja Katolik ritus latin pada 6 Januari, namun Gereja memperbolehkan Konferensi Uskup setempat untuk menggeser hari raya ini ke hari Minggu terdekat. Sebagai mana kata-kata serapan lain dalam kosakata gerejawi (ekaristi, liturgi, epiklese, dsb), kata Epifani berasal dari bahasa Yunani, dan berarti “manifestasi” atau “pewahyuan”. Hari Raya Penampakan Tuhan mulai dirayakan pada abad ke-3 di Gereja Timur (baca: Gereja partikular yang menggunakan  ritus Timur dan berkedudukan di sebelah timur Yerusalem) pada 6 Januari dengan maksud untuk menghormati Pembaptisan Kristus. Lambat laun, Epifani diperhitungkan sebagai salah satu dari tiga festival Gereja yang utama selain Paskah dan Pentakosta. Epifani muncul dalam kalender Gereja Barat (baca: Gereja ritus latin yang berkedudukan di sebelah barat Yerusalem dan berpusat di Roma) pada abad ke-4 namun dengan fokus yang berbeda. Liturgi yang  berkaitan dengan Epifani seharusnya mengandung 3 aspek, yaitu: kunjungan orang majus, pembaptisan Kristus, dan mukjizat di Kana, dan memang, Ibadat Pagi (Laudes)  pun mengekspresikan betapa kaya makna Epifani dalam antifon Kidung Zakharia (lihat buku Ibadat Harian halaman 96) : “Hari ini pengantin surgawi disatukan dengan Gereja, sebab di Yordan Kristus membasuh dosa umat-Nya. Para sarjana bergegas membawa persembahan untuk perkawinan raja, dan para tamu bergembira atas air yang diubah menjadi anggur, alleluya.”  Makna Epifani menjadi semakin jelas jika kita melihat hubungan antara bacaan Injil pada Epifani dengan Paskah. Sebagai contoh Yesus mendapat tekanan dari penguasa yaitu Raja Herodes pada saat kelahiran-Nya, pun dari pemimpin Yahudi menjelang penyaliban-Nya. Yesus menyatakan diri-Nya kepada bangsa kafir (baca: bangsa non-yahudi) yang terwakilkan melalui para majus, dan adalah bangsa kafir (baca: bangsa non-yahudi) pula, yaitu perwira romawi, yang kemudian mengenali Yesus sebagai Anak Allah pada kaki salib. Peristiwa yang paralel ini mengingatkan kita bahwa. Liturgi kita mempunyai “tema besar”, yaitu bahwa, sebagai Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik, kita selalu merayakan misteri Paskah; hidup, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus!
   
SERUAN TOBAT -berdiri-

   
I. Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini.

I+U. Saya mengaku kepada Allah yang mahakuasa dan kepada Saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada Saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.

I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.

TUHAN KASIHANILAH KAMI  -berdiri-


MADAH KEMULIAAN  -berdiri-
K. Kemuliaan kepada Allah di surga,
U. dan damai di bumi, dan damai di bumi
kepada orang yang berkenan pada-Nya.
Kami memuji Dikau.
Kami meluhurkan Dikau.
Kami menyembah Dikau.
Kami memuliakan Dikau.
Kami bersyukur, kami bersyukur. Kami bersyukur pada-Mu.
Karena kemuliaan-Mu yang besar.
Kar'na kemuliaan-Mu yang besar.
Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang mahakuasa.
Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putra Bapa.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami.
Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami.
Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami.
Karena hanya Engkaulah kudus.
Hanya Engkaulah Tuhan.
Hanya Engkaulah mahatinggi,
ya Yesus Kristus,
bersama Roh Kudus, bersama Roh Kudus
dalam kemuliaan Allah Bapa.
Amin.
 
DOA PEMBUKA -berdiri-

I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I.  Ya Allah, pada hari ini dengan bimbingan bintang Engkau telah mewahyukan Putra Tunggal-Mu kepada bangsa-bangsa. Kami mohon, semoga kami yang telah mengenal Engkau dengan iman kelak Engkau perkenankan memandang wajah-Mu dalam kemuliaan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa.
U. Amin.
LITURGI SABDA

BACAAN I (Yes 60:1-6) -duduk-

"Kemuliaan Tuhan terbit atasmu."

L. Bacaan dari Kitab Yesaya:
Beginilah kata nabi kepada Yerusalem: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang Tuhan terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja menyongsong cahaya yang terbit bagimu. Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling! Mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong. Melihat itu, engkau akan heran dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan-perbuatan masyhur Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN -duduk-


Mazmur:
1. Ya Allah berikanlah hukum-Mu kepada Raja, dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.
2. Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera-berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi.
3. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan, kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti; kiranya semua raja sujud menyembah kepada-Nya, dan segala bangsa menjadi hamba-Nya.
4. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

BACAAN II (Ef 3:2-3a.5-6) -duduk-

"Rahasia Kristus kini telah diwahyukan, dan para bangsa menjadi pewaris perjanjian."

L. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus:
Saudara-saudara, kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah yang telah dipercayakan kepadaku demi kamu, yakni bagaimana rahasianya telah dinyatakan kepadaku melalui wahyu. Pada zaman angkatan-angkatan dahulu rahasia itu tidak diberitakan kepada umat manusia, tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh kepada para rasul dan para nabi-Nya yang kudus. Berkat pewartaan Injil, orang-orang bukan Yahudi pun turut menjadi ahli waris, menjadi anggota anggota tubuh serta peserta dalam janji yang diberikan Kristus Yesus.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL  -berdiri-



BACAAN INJIL (Mat 2:1-12) -berdiri-

"Kami datang dari timur untuk menyembah Sang Raja."

I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius
U. Dimuliakanlah Tuhan.
I. Pada zaman pemerintahan raja Herodes, sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea, datanglah orang-orang majus dari timur ke Yerusalem. Mereka bertanya-tanya, “Dimanakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di ufuk timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” Mendengar hal itu, terkejutlah Raja Herodes beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya kete-rangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya, “Di Betlehem di tanah Yudea, karena beginilah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau, Betlehem di tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu, dan dengan teliti bertanya kepada mereka kapan bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya, “Pergilah, dan selidikilah dengan saksama hal-ikhwal Anak itu! Dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku, supaya aku pun datang menyembah Dia.” Setelah mendengar kata-kata Raja Herodes, berangkatlah para majus itu. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat di mana Anak itu berada. Melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu, dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya. Lalu mereka sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya, dan mempersembahkan persembahan kepada Anak itu, yaitu emas, kemenyan dan mur. Kemudian, karena diperingatkan dalam mimpi supaya jangan kembali kepada Herodes, mereka pun pulang ke negerinya lewat jalan lain.
 I. Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

HOMILI -duduk-

AKU PERCAYA  -berdiri-

I + U. Aku percaya akan satu Allah,
Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.
Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat. Amin.
     
DOA UMAT (Jawaban umat: TPE Lagu 6)  -berdiri-
I. Cinta kasih Allah kepada manusia nyata dalam diri Yesus. Berkat Dia kita diperkenankan menghadap Bapa dan berdoa:
 
L. Bagi para misionaris di seluruh dunia: Semoga Allah Bapa melimpahkan Roh Kudus kepada para misionaris agar karya kerasulan mereka berhasil baik. Marilah kita mohon:
U. Dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi para pejabat pemerintahan: Semoga Allah Bapa, sumber cahaya, menerangi para pejabat pemerintahan agar mereka semakin menyadari bahwa tugas mereka merupakan pengabdian kepada masyarakat, bukan penguasaan. Marilah kita mohon:
U. Dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi mereka yang dengan diam-diam meninggalkan Gereja: Semoga mereka yang dengan diam-diam meninggalkan Gereja, merupakan tantangan bagi kami untuk hidup yang lebih sesuai lagi dengan Injil, sehingga menjadi cahaya bintang bagi mereka.  Marilah kita mohon:
U. Dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi kita di sekitar altar ini: Semoga Allah Bapa mendampingi kita agar masa pembaruan dan pembangunan sekarang ini jangan sampai membuat kami bingung dan acuh tak acuh, melainkan menggugah kita untuk sebagaimana para sarjana, mencari cahaya yang dibawa penyelamat kita. Marilah kita mohon:
U. Dengarkanlah umat-Mu.

I. Allah Bapa di surga, sumber cahaya iman, kami bersyukur atas tanda-tanda cinta kasih-Mu yang telah kami terima. Namun kami mohon, janganlah meninggalkan kami, tetapi siapkanlah kami untuk kebahagiaan tetap dalam Kristus Yesus, Tuhan dan Pengantara kami.
U. Amin.

LITURGI EKARISTI


A. PERSIAPAN PERSEMBAHAN


LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN -duduk-

 umat berdiri ketika didupai

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa. -berdiri-
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Ya Allah, pandanglah dengan rela kami, umat-Mu, yang mempersembahkan bukan lagi emas, dupa dan mur, melainkan Dia, yang dalam persembahan ini dimaklumkan, dikurbankan, dan disambut: Dialah Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa.
U. Amin.

B. DOA SYUKUR AGUNG


PREFASI  (Kristus Terang Para Bangsa)  -berdiri-
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
I. Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan
U. Sudah kami arahkan
I. Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita
U. Sudah layak dan sepantasnya.
I. Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa bersyukur kepada-Mu. Sebab hari ini Engkau menyingkapkan misteri penyelamatan kami yang tak terperikan. Hari ini Engkau menampakkan cahaya para bangsa, yakni Yesus Kristus, Putra-Mu terkasih. Dalam Dia Engkau memulihkan keadaan kami. Dengan tampil sebagai manusia yang akan mati seperti kami, Ia meresapi dengan daya ilahi yang tak dapat mati. Maka dari itu, bersama para malaikat dan malaikat agung, dan bersama dengan segala penghuni surga kami mengumandangkan madah kemuliaan bagi-Mu dengan bernyanyi:
 
KUDUS
K. Kudus, kudus,
U. Kuduslah Tuhan
K. Allah segala kuasa. Surga dan bumi, surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Surga dan bumi, surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu.
U. Terpujilah Engkau di surga.
K. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan, dalam nama Tuhan.
U. Terpujilah Engkau di surga.
 
DOA SYUKUR AGUNG I -berlutut/berdiri-
I. Ya Bapa yang mahamurah, dengan rendah hati kami mohon demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami:  Sudilah menerima dan memberkati  pemberian ini, persembahan ini, kurban kudus yang tak bernoda ini.
 
I. Kami mempersembahkan kepada-Mu pertama-tama untuk Gereja-Mu yang kudus dan katolik. Semoga Engkau memberikan kepadanya damai, perlindungan, persatuan, dan bimbingan di seluruh dunia bersama hamba-Mu Paus kami... dan Uskup kami ... serta semua orang yang menjaga dan menumbuhkan iman katolik, sebagaimana kami terima dari para rasul.
   
I. Ingatlah, ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu... yang meminta doa kami; dan semua orang yang berhimpun di sini, yang iman dan baktinya Engkau kenal dan Engkau maklumi; bagi mereka, kurban ini kami persembahkan kepada-Mu. Ingatlah juga akan mereka yang mempersembahkan kepada-Mu kurban pujian ini bagi dirinya sendiri dan bagi kaum kerabatnya untuk penebusan jiwa mereka, untuk keselamatan dan kesejahteraan yang mereka harapkan dari-Mu, ya Allah yang benar, hidup dan kekal.
       
Communicantes
Dalam persatuan dengan seluruh Gereja, kami merayakan hari yang amat suci ini, saat Putra-Mu yang tuggal, yang sama dengan Dikau dalam kemuliaan abadi, menjelma menjadi manusia seperti kami dan menampakkan diri kepada kami; juga, mengenang dan menghormati: terutama Santa Maria, tetap perawan mulia, Bunda Yesus Kristus, Tuhan dan Allah kami.

Santo Yusuf, suaminya, serta para rasul dan para martir-Mu yang bahagia, Petrus dan Paulus, Andreas (Yakobus dan Yohanes, Tomas, Yakobus dan Filipus, Bartolomeus dan Matius, Simon dan Tadeus: Linus, Kletus, Klemens dan Sikstus, Kornelius dan Siprianus, Laurensius dan Krisogonus, Yohanes dan Paulus, Kosmas dan Damianus) dan semua orang kudus-Mu. Atas jasa dan doa mereka, lindungilah dan tolonglah kami dalam segala hal. Demi Kristus, Tuhan kami.
U.Amin.
   
(ada rumus lain untuk kesempatan khusus)
I*Maka kami mohon, ya Tuhan, sudilah menerima persembahan kami, hamba-hamba-Mu, dan persembahan seluruh keluarga-Mu ini: bimbinglah jalan hidup kami dalam damai-Mu, luputkanlah kami dari hukuman kekal, dan terimalah kami dalam kawanan para pilihan-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami.
U.Amin.
 
I. Ya Allah, kami mohon, sudilah memberkati dan menerima persembahan kami ini sebagai persembahan yang sempurna, yang benar, dan yang berkenan pada-Mu, agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah Putra-Mu terkasih, Tuhan kami, Yesus Kristus.

I. Pada hari sebelum menderita Ia mengambil roti dengan tangan-Nya yang kudus dan mulia, dan sambil menengadah kepada-Mu, Allah Bapa-Nya yang mahakuasa, Ia mengucap syukur dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

Terimalah dan makanlah: Inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu.
     
Ketika Imam memperlihatkan Hosti Suci dengan mengangkat-Nya. Umat memandang-Nya. Ketika Imam meletakkan Hosti Suci dan berlutut. Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat.
       
Demikian pula, sesudah perjamuan, Ia mengambil piala yang luhur dengan tangan-Nya yang kudus dan mulia. Sekali lagi Ia mengucap syukur dan memuji Dikau lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
 
Terimalah dan minumlah: Inilah piala Darah-Ku, darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku.
         
Ketika Imam memperlihatkan Piala dengan mengangkat-Nya. Umat memandang-Nya. Ketika Imam meletakkan Piala dan berlutut. Umat menundukkan kepala dengan hormat dan khidmat.
             
AKLAMASI ANAMNESIS


   
I. Oleh karena itu, ya Bapa, kami, hamba-Mu, dan juga umat-Mu yang kudus mengenangkan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami: penderitaan-Nya yang menyelamatkan, kebangkitan-Nya dari alam maut, dan juga kenaikan-Nya yang mulia ke surga.

Dari anugerah-anugerah yang telah Engkau berikan kepada kami, ya Allah, yang mahamulia, kami mempersembahkan kepada-Mu, kurban yang murni, kurban yang suci, kurban yang tak bernoda, roti suci kehidupan abadi dan piala keselamatan kekal.
 
Sudilah memandang persembahan ini dengan hati yang rela dan wajah berseri; dan sudilah menerimanya seperti Engkau berkenan menerima persembahan hamba-Mu Habel dan kurban leluhur kami Abraham dan seperti Engkau berkenan menerima kurban suci dan tak bernoda yang dipersembahkan kepada-Mu oleh Melkisedek, Imam Agung-Mu.
 
I. Kami mohon kepada-Mu, ya Allah yang mahakuasa: utuslah malaikat-Mu yang kudus mengantar persembahan ini ke altar-Mu yang luhur, ke hadapan keagungan ilahi-Mu, agar kami semua yang mengambil bagian dalam perjamuan ini, dengan menyambut Tubuh dan Darah Putra-Mu, dipenuhi dengan segala berkat dan rahmat surgawi. Demi Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

I. Ingatlah juga, ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu (.... dan ...) yang telah mendahului kami dengan meterai iman dan beristirahat dalam damai.          
 
I. Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, perkenankanlah mereka dan semua orang yang telah beristirahat dalam Kristus mendapatkan kebahagiaan, terang dan damai. Demi Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

I. Perkenankanlah juga kami, hamba-hamba-Mu yang berdosa ini, yang berharap atas kerahiman-Mu yang melimpah, mengambil bagian dalam persekutuan dengan para rasul dan para martir-Mu yang kudus: dengan Yohanes Pembaptis, Stefanus, Matias dan Barnabas, (Ignasius dan Aleksander, Marselinus dan Petrus, Felisitas dan Perpertua, Agata, dan Lusia, Agnes, Sesilia, dan Anastasia) dan semua orang kudus-Mu: perkenankanlah kami menikmati kebahagiaan bersama mereka, bukan karena jasa-jasa kami, melainkan kelimpahan pengampunan-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami.
       
I. Dengan pengantaraan Dia, Engkau senantiasa menciptakan menguduskan, menghidupkan, memberkati, dan menganugerahkan segala yang baik kepada kami.
 
I. Dengan pengantaraan Kristus, - bersama Dia dan dalam Dia, - bagi-Mu,- Allah Bapa yang mahakuasa, - dalam persekutuan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa.
U. Amin.
         
(Apabila akhir Doa Syukur Agung ini dinyanyikan Imam, maka "Amin" dinyanyikan umat, lihat TPE hlm 57)
 

C. KOMUNI


BAPA KAMI  -berdiri-
I. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
I+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

I. Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala kemalangan dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami, supaya selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI -berdiri-
I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda kepada para rasul, "Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu." Jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.
I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu

ANAK DOMBA ALLAH  -berdiri-

PERSIAPAN KOMUNI -berlutut/berdiri-
Ajakan menyambut Komuni
I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.

KOMUNI

LAGU KOMUNI

SAAT HENING -duduk-

DOA SESUDAH KOMUNI -berdiri-
I. Marilah kita berdoa:
I. Ya Allah, dengan terang surgawi berjalanlah di depan kami selalu dan di mana pun. Semoga dengan pandangan yang jernih dan kasih yang pantas kami mampu melihat dan menyambut misteri yang kami rayakan ini sesuai dengan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa.
U. Amin.
   
RITUS PENUTUP


PENGUMUMAN

BERKAT -berdiri-
I. Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu.
 
I. Tundukkanlah kepalamu untuk menerima berkat Tuhan.
 
I. Saudara sekalian, Tuhan telah memanggil Saudara keluar dari kegelapan masuk terang-Nya yang mengagumkan. Semoga Ia melimpahi Saudara dengan berkat dan meneguhkan Saudara dengan iman, harapan dan kasih.
U. Amin.
I. Kristus yang Saudara ikuti dengan setia hari ini menampakkan diri sebagai cahaya yang memancar dalam kegelapan. Semoga Ia menjadikan Saudara terang bagi sesama.
U. Amin.
I. Dengan bimbingan bintang, para majus menemukan Kristus Tuhan, terang segala terang. Semoga sesudah peziarahan di dunia ini, Saudara pun sampai kepada-Nya.
U. Amin.
I. Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing, dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: (+) Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.

PENGUTUSAN -berdiri-
D/I. Saudara sekalian, Perayaan Ekaristi sudah selesai
U. Syukur kepada Allah.
D/I. Marilah pergi! Kita diutus.
U. Amin.


4 Jun 2017

Pelantikan Pengurus PWK Santa Monika Singkawang Periode 2017-2020

Pelantikan Pengurus PWK Santa Monika Singkawang Periode 2017-2020



Minggu, 2 April 2017. Misa di Gereja Katolik St Fransiskus Assisi Singkawang digelar seperti biasa, dua kali, misa pertama pada pukul 6 dan misa ke dua pukul 8. Namun ada yang berbeda pada misa ke dua. Dalam prosesi misa diselipkan pelantikan para pengurus baru Warakawuri Santa Monica yang berdiri sejak 2014. 

Pergantian kepengurusan kali ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan para penggagasnya pada awal terbentuk perkumpulan single parent region Singkawang yang dapat dikatakan mengabdikan paruh waktunya bagi pelayanan terhadap gereja. Berikut adalah jajaran pengurusnya yang baru: 

Ketua: Emiliana Karsiyah
Wakil ketua: Agustina Swarni
Sekretaris: Marsiana
Bendahara: Veronika Agustina
Seksi Kerohanian: Suryati
Seksi sosial: Maria Yohana
Akomodasi: Yuliana Fan
Moderator: Pastor Stephanus Gathot Purtomo, OFM.Cap.
Pendamping: Bruder Gregorius Petrus Boedi Sapto Noegrogo, MTB.
Penasihat: Teresia Istiarti

Pergantian dan pelantikan kepengurusan ini dilakukan dan dipimpin oleh Herkulana Louis Blaise, S.H., selaku Ketua PWK Katolik Santa Monika Keuskupan Agung Pontianak. Dalam rangkaian acara pelantikan ini para pengurus mengucapkan janji untuk bersedia mengambil bagian berkarya dalam rumah Tuhan di bawah payung PWK Santa Monika, usai janji diucapkan dan seluruh berkas ditandatangan, maka segenap pengurus diberkati oleh pastor paroki Singkawang. 

Ditemui usai misa dalam acara ramah tamah, wanita cantik paruh baya Ketua PWK Keuskupan Agung Pontianak ini  mengapresiasi jalannya pelantikan yang berlangsung lancar. Beliau juga menuturkan harapannya berkenaan dengan para pengurus PWK Singkawang yang baru, “Semoga kepengurusan yang baru ini dapat melayani umat terutama sesama anggota Santa Monika di wilayah Kota Singkawang sendiri dan mengedepankan pelayanan untuk gereja,” pungkasnya.

Senada dengan pernyataan Ketua PWK Keuskupan Agung Pontianak, ketua PWK Singkawang yang baru dilantik pun menggarisbawahi hal serupa, “Program kerja kami sederhana, tidak muluk-muluk, yang terpenting doa, rekoleksi, dan berbuat apa yang kami sanggup lakukan yang terbaik untuk gereja, melayani dengan membantu kegiatan-kegiatan sosial yang bersentuhan langsung dengan gereja.”   

Adapun pergantian kepengurusan ini menjabat hingga tiga tahun ke depan yakni periode 2017-2020. Akhirnya selamat bekerja dan berkarya bagi pengurus PWK Santa Monika Singkawang yang baru. Berkat Tuhan selalu menyertai. (Hes)

 

21 Apr 2019

PASKAH 2019 MERIAH DI PAROKI ST FRANSISKUS ASSISI

Singkawang, Minggu, 21 April 2019. Tepat pukul 08.00 WIB, perayaan Ekaristi meriah digelar di Gereja Katolik St Fransiskus Assisi bertepatan dengan Hari Raya Paskah. Prosesi Misa dimulai dengan perarakan para penari, misdinar, petugas liturgi, dan pastor, diiringi tabuhan musik khas Kalimantan yang memukau seluruh umat yang hadir.

Bertindak sebagai pastor selebran utama dalam Perayaan Paskah kali ini adalah Pastor Paulus Toni Tantiono, OFM.Cap. Doktor Kapusin ini sudah sejak Kamis Putih memimpin perayaan Ekaristi di Gereja Katolik yang tepat berada di jalur utama Kota Singkawang. 

Dalam homilinya, pastor yang juga ahli Kitab Suci ini mengungkap makna esensial dari kebangkitan Tuhan Yesus Kristus yang sejatinya dalam kisah yang tertulis di Injil mengungkap Yesus Kristus meninggalkan kain kafan sebagai simbol kemanusiaan yang fana untuk bangkit dan tidak kembali sebagai manusia biasa, namun sebagai penyelamat dan penebus manusia. Homili yang disampaikan oleh Pastor Toni dikemas dengan bahasa yang menarik dan penuh semangat hingga umat yang mengikuti seluruh prosesi terlihat sangat khidmat dan dipenuhi sukacita.

Di akhir Perayaan Ekaristi, Pastor Toni berkenan melakukan pemberkatan telur-telur Paskah yang setelah itu langsung dibagikan kepada seluruh umat yang hadir.

Tak berhenti sampai di situ, seusai misa, panitia juga menggelar lomba mencari telur, menghias telur, dan kolam soal yang ramai diikuti oleh anak dan remaja dari usia TK hingga SMP yang juga digelar di lingkungan Gereja St Fransiskus Assisi Singkawang.

Selamat Paskah, Alleluya, Alleluya, Alleluya! (Hes)

3 Sep 2018

KEMERIAHAN PAROKI SINGKAWANG MENYAMBUT BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2018

KEMERIAHAN PAROKI SINGKAWANG MENYAMBUT BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2018




Ada yang berbeda dari Misa Ekaristi kedua pada Minggu, 2 September 2018. Misa kali ini yang mendaulat Pastor Stephanus Gathot Purtomo, OFM.Cap sebagai selebran utama merupakan misa pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2018. Perbedaan yang begitu menarik perhatian adalah ketika para petugas misa menggunakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia. 

Tercatat 6 orang mengenakan baju adat masing-masing daerah antara lain dari suku Batak, Dayak Kanayatn, Flores, Manado, Jawa, dan Dayak Kapuas Hulu, maju ke mimbar membacakan kutipan Injil yang berbunyi, "Pergilah beritakanlah Injil kepada segala makhluk," dengan bahasa daerahnya masing-masing. Di samping itu petugas misa lainnya yaitu lektor, petugas pengantar persembahan, petugas kolektan dari Kring St Paulus, paduan suara dari Kring Sta Elisabet, penari dan pemain musik dari anak-anak asrama juga tak kalah semarak mewarnai gereja St Fransiskus Assisi Singkawang dengan mengenakan baju daerah pada saat bertugas dalam misa. Hal ini tak lepas dari tema BKSN 2018 yang digagas oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) yaitu "Mewartakan Kabar Gembira dalam Kemajemukan". 

Selain merupakan misa pembukaan BKSN 2018, pada misa yang berdurasi lebih kurang 1,5 jam ini juga dilakukan pelantikan terhadap pengurus Badan Pelayanan Pemakaman Katolik Singkawang (BPPKS) masa bakti 2017-2022. Di sela pelantikan, Pastor Paroki yang juga merupakan ketua BPPKS menyematkan harapan terhadap kinerja para anggota yang diharapkan mampu memberikan pelayanan jauh lebih baik bagi umat. 

Tak sampai di situ, pada pukul 14.00 Gereja Katolik Paroki Singkawang juga menggelar pawai pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional 2018.  Pawai dalam rangka pembukaan BKSN ini sudah 2 tahun berturut-turut digelar, dan pada tahun 2018 ini diikuti lebih banyak peserta. Tercatat sebanyak 2047 peserta pawai dari berbagai kalangan baik dari biarawan biarawati berbagai ordo, persekolahan, stasi, kring, kelompok doa, perkumpulan aktivis gereja, maupun instansi turut memeriahkan pawai pembukaan BKSN 2018. 

Pawai yang dilepas oleh pastor paroki ini memulai start dari halaman persekolahan SDS Suster ini menempuh rute yang cukup panjang, mengelilingi Kota Singkawang yang akhirnya finish di halaman gereja. Tidak hanya sekadar pawai saja, namun tahun ini panitia penyelenggara BKSN 2018 juga menyiapkan berbagai bingkisan hadiah bagi peserta pawai dengan penampilan terbaik. (Nat) 













21 Apr 2019

Perayaan Paskah 2019 Meriah di Paroki St Fransiskus Assisi

Singkawang, Minggu, 21 April 2019. Tepat pukul 08.00 WIB, perayaan Ekaristi meriah digelar di Gereja Katolik St Fransiskus Assisi bertepatan dengan Hari Raya Paskah. Prosesi Misa dimulai dengan perarakan para penari, misdinar, petugas liturgi, dan pastor, diiringi tabuhan musik khas Kalimantan yang memukau seluruh umat yang hadir.

Bertindak sebagai pastor selebran utama dalam Perayaan Paskah kali ini adalah Pastor Paulus Toni Tantiono, OFM.Cap. Doktor Kapusin ini sudah sejak Kamis Putih memimpin perayaan Ekaristi di Gereja Katolik yang tepat berada di jalur utama Kota Singkawang. 

Dalam homilinya, pastor yang juga ahli Kitab Suci ini mengungkap makna esensial dari kebangkitan Tuhan Yesus Kristus yang sejatinya dalam kisah yang tertulis di Injil mengungkap Yesus Kristus meninggalkan kain kafan sebagai simbol kemanusiaan yang fana untuk bangkit dan tidak kembali sebagai manusia biasa, namun sebagai penyelamat dan penebus manusia. Homili yang disampaikan oleh Pastor Toni dikemas dengan bahasa yang menarik dan penuh semangat hingga umat yang mengikuti seluruh prosesi terlihat sangat khidmat dan dipenuhi sukacita.

Di akhir Perayaan Ekaristi, Pastor Toni berkenan melakukan pemberkatan telur-telur Paskah yang setelah itu langsung dibagikan kepada seluruh umat yang hadir.

Tak berhenti sampai di situ, seusai misa, panitia juga menggelar lomba mencari telur, menghias telur, dan kolam soal yang ramai diikuti oleh anak dan remaja dari usia TK hingga SMP yang juga digelar di lingkungan Gereja St Fransiskus Assisi Singkawang.

Selamat Paskah, Alleluya, Alleluya, Alleluya! (Hes)

29 Mei 2016

Misa Perdana Empat Imam Baru Kapusin di Gereja St Fransiskus Assisi

Misa Perdana Empat Imam Baru Kapusin di Gereja St Fransiskus Assisi

 

 

Hari Minggu tepatnya tanggal 24 April 2016, halaman depan Gereja Katolik Santo Fransiskus Assisi Singkawang dipenuhi dengan tenda-tenda bazar. Pemandangan seperti ini menandakan ada sesuatu yang special pada hari tersebut. Ya! Benar saja, hari itu, keempat imam Kapusin muda akan menyelenggarakan misa perdananya di Singkawang. Keempat imam tersebut adalah  Pastor Lorenzo Helli, OFMCap, Pastor Kristian Mariadi, OFMCap, Pastor Dominikus Dedy Sabemayono, OFMCap, dan Pastor Alfonsus Hengky Musa, OFM Cap.

Tak kenal maka tak sayang. Begitulah pepatah mengatakan bahwa untuk mengasihi dan menyayangi seseorang kita harus mengenalnya terlebih dahulu. Oleh karena itu, Bulletin Likes akan menyajikan profil dari keempat pastor muda yang ditahbiskan di Paroki Balai Sebut beberapa waktu yang lalu.
Sosok: Empat Imam Kapusin

Pastor Lorenzo Helli, OFM Cap 

Anak pertama dari empat bersaudara. Pastor yang baru saja berumur 31 tahun pada tanggal 18 April lalu ini memang sejak kecil ingin sekali menjadi pastor. Beliau sangat terpesona ketika melihat jubah imam-imam Kapusin ketika aktif di gereja sebagai anggota SEKAMI. Itulah yang melahirkan sebuah tekad yang kuat dalam diri Pastor Lorenzo untuk menjadi seorang pastor Kapusin.
Beliau memiliki moto “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjadi penjala manusia.” Moto tersebut diambil dari perkataan Yesus kepada Petrus ketika Ia menunjuknya sebagai salah satu rasul-Nya setelah membuat mukjizat di danau Genesaret yang sedang mengalami kelangkaan ikan. Pastor Lorenzo berpesan kepada kita semua bahwa semua orang itu dipanggil untuk melayani sesame sesuai dengan bidangnya masing-masing dalam semangat persaudaraan. Ia juga berpesan bagi orang-orang muda yang memiliki panggilan untuk hidup membiara agar jangan takut terhadap panggilan tersebut. Coba saja.
 
Pastor Kristian Mariadi, OFM Cap

Pria kelahiran 19 Maret 1987 ini sejak kecil tidak pernah terlintas di pikirannya untuk menjadi seorang imam. Ia mulai menyadari panggilannya ketika memperhatikan keadaan gereja di sekitarnya di mana imam yang melayani sangat sedikit sedangkan umat sangat banyak. “Dulu itu hanya ada dua pastor yang melayani di banyak stasi, itulah mengapa saya ingin membantu mereka dengan menjadi pastor.” Itulah yang dikatakan pastor yang merupakan anak kelima dari enam bersaudara saat diwawancarai oleh Bulletin Likes. Ketika masih menjadi Frater, Pastor Kris memiliki beberapa pengalaman lucu dan seru seperti tidak mendapatkan konsumsi ketika melaksanakan turney ke sebuah stasi pada hal sudah malam, harus meninggalkan motor di tengah hutan dan berjalan kaki ke sebuah stasi karena jalan yang ditempuh dilanda banjir. Tapi semua itu tidak menyurutkan semangat dan tekadnya untuk menjadi seorang imam.

Beliau memiliki moto “Sesungguhnya aku adalah hamba Tuhan. Jadilah padaku menurut perkataan-Mu itu.” Moto tersebut diambil dari perkataan Bunda Maria saat dikunjungi oleh Malaikat Gabriel dan diberi kabar bahwa Ia akan mengandung. Kata-kata tersebut merupakan penyerahan diris ecara total kepadaTuhan. Menjadi seorang imam pun merupakan bentuk penyerahan diri yang total dan radikal demi kemuliaan Tuhan. Beliau berpesan kepada kaum muda agar maju saja bila memiliki keingian untuk hidup membiara. Dan untuk para orang tuas upaya jangan menghalangi keinginan tersebut, karena akan menyusahkan anak itu sendiri. “Kalau mau hidup membiara itu kalau nggak dicoba ga bakal jadi,” tegasnya.

Pastor Dominikus Dedy Sabemayono, OFMCap

Ahe gek kao kasihka’ Aku? Begitulah moto panggilan Pastor Dedi. Moto tersebut kemudian dijawabnya dengan kalimat “Ya! Saya mengasihi Engkau!” Anak ketujuh dari delapan bersaudara ini merupakan pastor termuda dari keempat pastor Kapusin yang baru saja ditahbiskan di Paroki Balai tersebut beberapa waktu yang lalu. Kemampuanya dalam memainkan berbagai macam alat musik seperti gitar, biola dan piano memberikan warna tersendiri bagi sosok berjanggut tersebut.

Masa-masanya ketika menjadi frater dihiasi berbagai macam pengalaman yang seru seperti jatuh bangun di jalan berlumpur ketika turney ke pedalaman saat musim hujan. Salah satu pengalaman jatuh Pastor Dedi yang menarik adalah ketika ia terjatuh dalam perjalanan pulang dari Aris. Saat terjatuh, ia melihat sebuah bunga berbentuk hati yang memiliki corak seperti salib Tao di tengahnya. Bunga tersebut juga memiliki garis-garis yang bersusun-susun ke kiri dan ke kanan. Seketika itu juga, pastor berjanggut ini jatuh hati terhadap bunga tersebut karena ia menganggap bunga tersebut menggambarkan perjalanan hidupnya. Pastor Dedhy berpesan kepada kaum muda untuk aktif mengikuti berbagai macam kegiatan OMK. Masa depan kaum muda masih panjang. Kegiatan-kegiatan OMK sangat penting untuk mempersiapkan kaum muda Katolik supaya dapat menjadi penerus gereja.

Pastor Alfonsus Hengky Musa, OFM Cap 

Pastor yang dulu sempat bertugas sebagai frater di paroki Singkawang selama satu tahun ini juga sejak kecil tidak pernah terlintas di dalam benaknya untuk menjadi seorang pastor. Barulah saat beliau duduk di bangku SMA di Nyarumkop niat tersebut muncul. Pada saat itu beliau merasa haus dan berniat memetik buah kelapa. Saat berada di atas pohon kelapa, pelepah yang dipegangnya terlepas dan ia pun terjatuh dari pohon tersebut. Sesaat sebelum menyentuh tanah, ia bernazar apabila ia selamat dari peristiwa ini, ia akan menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Dampak yang diterima anak bungsu dari empat bersaudara ini cukup fatal. Ia susah sekali berjalan dan bangun dari tempat tidur selama tiga bulan. Menya dari bahwa hidupnya terselamatkan dari ambang kematian, ia pun memutuskan untuk menjadi seorang imam.

Beliau memilki moto “Baiklah aku pergi ke sana untuk melihat penglihatan yang hebat itu.” Moto tersebut diambil dari kitab Keluaran 3:3 yang merupakan perkataan Nabi Musa ketika melihat nyala api pada semak-semak namun tidak membakarnya. Moto itulah yang membulatkan tekadnya untuk menjadi Imam Kapusin. Pastor kelahiran 10 Agustus 1986 ini menggemari sebuah lagu Once yang berjudul Aku Cinta Kau Apa Adanya. Menurutnya, lagu tersebut sangat menggambarkan Yesus yang mencintai tanpa syarat dan mau mendampingi siapa saja tanpa pandang bulu. Beliau menyarankan supaya kaum muda sering bergaul dan berkumpul di dalam kegiatan OMK. “Kalau kumpul ramai-ramai dengan OMK, kecenderungan untuk berbuat jahat dan negative akan berkurang,” tegasnya.
(Gebot)

5 Jun 2017

Baptis dan Komuni Pertama di Stasi SP 1 Capkala

Baptis dan Komuni Pertama di Stasi SP 1 Capkala



Minggu Prapaskah I, sore menjelang malam, 5 Maret 2017, Pastor Paroki, P. Stephanus Gathot, OFM Cap berkenan membaptis dan menerimakan Komuni Pertama di Stasi SP 1 Capkala. Walau perjalanan menuju Stasi tidak begitu mengenakkan, berbatu-batu tajam, lumpur, dan licin karena dari siang hingga sore sempat diguyur hujan deras, namun tidak menyurutkan semangat pastor untuk mengunjungi dan melayani umat yang sudah menanti kehadiran beliau di kapel. Sebanyak dua puluh lima orang dari anak-anak dan dewasa yang telah dipersiapkan oleh We’ Daniel, We’ Ronal, dan pak RT untuk menerima Sakramen Baptis dan Komuni Pertama, tetapi yang diberi kesempatan untuk komuni pertama hanya 20 orang, 5 orang sisanya ditunda untuk komuni pertama karena masih bayi dan anak-anak yang belum cukup dewasa. 



Pastor Paroki menekankan tentang tanda pertobatan kepada umat terutama kepada para peserta calon baptis dan komuni pertama bahwa jati diri manusia itu adalah debu seperti dalam lagu pembukaan yang telah dinyanyikan umat “Hanya debulah aku di alas kaki-Mu, Tuhan ….” Karena manusia itu lemah dan rapuh yang mudah tergoda dan jatuh ke dalam dosa. Dengan itu orang berdosa hendak mengungkapkan penyesalannya dan memohon belas kasih serta pengampunan dari Allah dengan jalan berpuasa, berpantang, berdoa, dan beramal. Prapaskah adalah masa pertobatan di mana masa ini dimulai pada hari Rabu Abu. Pada hari itu dahi ditandai dengan abu. Pastor mengajak umat untuk menerima tanda abu di dahi sebagai tanda pertobatan dan percaya kepada Injil.

Masih dalam pengantarnya, pastor juga mengajak umat bersyukur karena telah mengantar mereka yang dibaptis sekaligus menyambut komuni pertama ini ke pangkuan gereja sehingga semakin bertambahlah umat di Stasi SP 1 Capakala yang masuk dalam komunitas Gereja Katolik. “Bagi mereka yang mempersiapkan dirinya untuk menerima Sakramen Pembaptisan dan   Komuni Pertama masa Prapaskah menjadi masa persiapan yang lebih mendalam untuk menjadi murid Yesus Kristus secara resmi, karena masa ini merupakan kesempatan untuk semakin mendalami dan menanamkan benih iman agar berkembang dan menghasilkan buah,” ujar pastor. 


Pastor juga mengingatkan dan mengajak umat untuk mengenang, merenungkan kembali kisah sengsara penyaliban dan wafat Yesus Kristus setiap hari Jumat di kapel atau di gereja pada waktu sore atau malam hari. Itulah tujuan mengapa gambar-gambar 14 peristiwa kisah sengsara Yesus dipajang pada dinding ruang kapel atau gereja. Sebagai pengganti khotbah, Pastor membacakan Surat Gembala APP Keuskupan Agung Pontianak 2017 yang bertemakan  Membangun Keluarga Kristiani Berdasarkan Nilai Rumah Panjang yang Injili Menuju Keutuhan Ciptaan. Usai membacakan Surat Gembala, Ekaristi dilanjutkan dengan prosesi pembaptisan. Suasana perayaan Ekaristi berlangsung khidmat dan berjalan baik hingga selesai. Dengan penuh kegembiraan dan sukacita umat bersalaman mengucapkan selamat kepada baptisan dan komuni pertama. Sebagai ungkapan rasa syukur, kegembiraan, terima kasih, dan sukacita itu dilanjutkan dengan makan bersama di rumah kediaman We’ Daniel.

Semoga berkat Sakramen Baptis dan Komuni Pertama (Sakramen Ekaristi), semakin membuat umat rajin ke gereja setiap hari Minggu, rajin berkorban untuk sesama, dan mencintai Yesus di atas segala-galanya. Diharapkan juga dorongan, dukungan dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga. Jika orang tua tidak peduli dengan perkembangan iman anak-anaknya, maka iman mereka akan semakin kerdil, tidak berkembang, tak berbuah, layu, dan akhirnya mati.
Profisiat!  (Anton Martono)








































2 Jun 2015

MISA NATAL LANSIA 2014 : MENJADI LANSIA BERKARYA MELALUI DOA DAN KEHENINGAN

MISA NATAL LANSIA 2014 :

MENJADI LANSIA BERKARYA MELALUI DOA DAN 

KEHENINGAN

                  Menjadi lansia (lanjut usia) acap kali merupakan hal yang mengkhawatirkan bagi banyak orang. Lansia sering dikonotasikan dengan tidak mampu secara fisik, kesepian, tidak punya banyak teman, penurunan daya pikir, finansial dan kesehatan. Tak jarang dalam kenyataan lansia tidak mampu melakukan aktivitas untuk diri sendiri dan harus dilayani orang lain. Sehingga secara psikis mereka merasa frustasi, kecewa dan marah pada diri sendiri. Realitanya, menjadi tua adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditolak.
                Gereja sebagai paguyuban orang yang saling berbagi kasih dan hidup berdasarkan kasih menyadari akan hal itu. Kasih Gereja St. Fransiskus Assisi kepada para lansia diwujudkan pada Misa Natal Lansia, Minggu 27 Desember 2014. Misa yang begitu istimewa ini dipimpin oleh dua orang Imam, yaitu Pastor Gathot, OFM.Cap dan Pastor Egidius, OFM,Cap. Saat homili Pastor Gathot, OFM, Cap mengajak para lansia untuk tidak berfikir menjadi lansia itu identik dengan tidak berdaya. Menjadi lansia itu masih bisa bekarya dan merasul. Karya kerasulan yang dapat dilakukan lansia yaitu membangun relasi yang akrab dengan Tuhan melalui keheningan doa. Doa tidak perlu diartikan harus pergi ke gereja dan berdoa berlama-lama. Doa Bapa Kami dan Salam Maria adalah dua doa yang sangat ampuh, yang akan menciptakan keheningan dan kedamaian hati. Inilah karya kerasulan lansia yang merupakan kerasulan gereja.
                Sebagai umat paroki Singkawang kita patut berbangga karena paroki kita memiliki rasa hormat dan cinta yang sangat besar kepada para lansia. Betapa tidak, setelah misa selesai, berderet dan berjejer kursi telah disiapkan oleh panitia untuk tempat duduk para lansia. Dibantu oleh Legio Maria dan WK, umat Kring Putra Daud mengarahkan dan menuntun para lansia duduk dengan tertib. Mereka duduk di depan Gereja seolah mengatakan kepada kita, merekalah perintis Gereja ini. Dalam kata sambutannya Pastor Gathot, OFM. Cap dan sesepuh lansia mengungkapkan betapa kita patut berterima kasih kepada umat dan Perduki (Persekutuan Doa Usahawan Katolik Indonesia) yang memberikan perhatian pada lansia.  Potret mengharukan ditampilkan kepada kita ketika lansia saling melayani dan dilayani ketika mengambil makanan santap siang. Yang bisa berjalan mengambil makan sendiri dan yang tidak bisa berjalan diambilkan. Sungguh perjamuan makan yang sangat indah. Pada saat itu, Yesus sungguh-sungguh dirasa lahir dalam hati para lansia dan umat yang hadir.
                Pada penghujung acara panitia membagikan kurang lebih 450 bingkisan (dari Perduki) kepada para lansia yang hadir. Bingkisan ini menjadi ungkapan cinta Gereja bagi para lansia. Sementara lansia yang tidak bisa hadir, bak Sinterklas, panitia melalui ketua kring  akan mengantarkan bingkisan-bingkisan itu ke rumah mereka ataupun pada saat pengiriman komuni. Seluruh rangkaian perayaan Natal Lansia kali ini mau menyampaikan pesan kepada kita “ Jangan takut menjadi lansia karena menjadi lansia tetap bisa berkarya dan merasul melalui doa dan keheningan. Menjadi lansia, menjadi makin dekat pada Tuhan.” Menegaskan kepada para lansia akan kebenaran Sabda Tuhan. “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”(Mat 28:20). (SHe)

29 Mei 2016

EKM Capkala Bertabur Pesona Imam Baru Kapusin

EKM Capkala Bertabur Pesona Imam Baru Kapusin

Sore itu pelataran Gereja Santo Gregorius Agung Capkala dipenuhi oleh orang muda Katolik. Mereka datang dari berbagai macam stasi baik yang dekat maupun jauh untuk mengikuti Ekaristi Kaum Muda yang dirayakan setiap dua tahun sekali. Antusias orang muda Katolik untuk mengkuti acara ini sangat besar mengingat EKM kali ini sedikit berbeda dengan yang pernah diadakan sebelumnya. EKM yang dilaksanakan pada tanggal 23 April 2016 tersebut dihadiri dan dipimpin oleh empat imam muda yang baru saja ditahbiskan bersamaan dengan Pastor Paroki Singkawang. Ini merupakan EKM pertama yang dihadiri dan dipimpin oleh lima imam.

Acara pun di mulai pada pukul 18:30 dengan perarakan para imam yang diiringi oleh tarian Dayak. Pada pembukaan perayaan Ekaristi, Pastor Kristian Mariadi, OFMCap mengatakan bahwa orang muda Katolik harus menjadi insan yang bergembira dan penuh sukacita serta mau menghayati imannya. Tema EKM kali ini adalah “Aku datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.” Lima imam tersebut mencerminkan murid Yesus yang dipanggil untuk melayani. Orang muda Katolik pun diharapkan agar mau menjawab panggilannya masing-masing dan menghayatinya dengan cara yang berbeda-beda demi kemuliaan Tuhan. Perayaan ekaristi pun berjalan dengan hikmat dan diakhiri dengan sebuah lagu ciptaan keempat imam Kapusin yang baru ditahbiskan. Lagu tersebut berisikan moto-moto yang menjadi pegangan hidup serta tiang besi yang memperkuat panggilan mereka untuk menjadi imam.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan Pastor Paroki Singkawang, Gathot OFMCap. Di dalam sambutannya, Pastor Gatot mempromosikan sebuah acara besar untuk orang muda Katolik yaitu Singkawang Youth Day 2016. Acara yang akan diadakan pada tanggal 24 s/d 26 Juni 2016 tersebut merupakan puncak dari seluruh rangkaian EKM dan puncak kegiatan orang muda Katolik Singkawang. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan acara berupa bincang-bincang bersama keempat imam muda Kapusin.

Di dalam bincang-bincang tersebut, para imam muda Kapusin menceritakan tentang pengalaman, pandangan hidup dan perjuangan mereka di dalam menempuh proses studi untuk menjadi pastor. Dimulai dari Pastor Lorenzo Helli, OFMCap yang mengatakan bahwa proses untuk menjadi seorang imam tidak dapat ditempuh dalam waktu yang singkat. Paling cepat membutuhkan waktu 10 tahun. Oleh karena itu, untuk menjadi imam diperlukan tekad yang kuat untuk benar-benar menghayati panggilan.

Bincang-bincang kemudian dilanjutkan oleh Pastor Alfonsus Hengky Musa, OFMCap yang menyanyikan sebuah lagu yang dipopulerkan oleh Once yang berjudul “Aku Cinta Kau Apa Adanya.” Lagu tersebut diiringi oleh petikan gitar Pastor Dominikus Dedy Sabemayono, OFMCap dan dinyanyikan bersama seluruh peserta EKM. Setelah bernyanyi, Pastor Alfon mengatakan bahwa ia sangat menyukai lagu tersebut. “Aku mencintaimu bukan karena kamu orang kaya dan malaupun kamu menyakiti aku. Aku ingin mendampingimu dan mencintaimu tanpa syarat.” Begitulah pesan yang disampaikan oleh Pastor Alfon terkait dengan lagu yang baru saja dinyanyikannya. “Lagu tersebut benar-benar menggambarkan Yesus yang mau mencintai tanpa syarat,” tegasnya.

Tak hanya Pastor Alfon yang unjuk kemampuan bernyanyi, Pastor Dedi pun menyanyikan sebuah lagu yang berjudul Bunga di Tepi Jalan. Lagu tersebut dinyanyikannya karena menggambarkan sebuah pengalaman yang menguatkan tekadnya untuk menjadi seorang imam kapusin. Kejadian tersebut bermula ketika ia sedang dalam perjalanan pulang dari Aris. Kala itu jalan yang ditempuh Pastor Dedi sangat licin dan berlumpur karena hujan yang cukup deras. Karena kehilangan keseimbangan, ia pun jatuh dari motor yang ditumpanginya. Saat itu ia melihat setangkai bunga di tepi jalan yang berbentuk hati yang memiliki corak seperti salib tao di tengahnya. “Seketika itu juga saya langsung jatuh hati dengan bunga tersebut. Di dalam bunga itu juga terdapat garis-garis yang menggambarkan perjalanan hidup saya dan semuanya ada di dalam bentuk hati,” ujar Pastor Dedi ketika menceritakan pengalamannya tersebut.

Bincang-bincang pun dilanjutkan dengan sebuah pantun dari Pastor Kris. “Paling enak rebung muda. Lebih enak telor asin. Kutantang kau kaum muda! Untuk jadi pastor Kapusin!" Beliau mengatakan bahwa dalam perjuangan menjadi pastor, kadang ada jatuh dan kadang ada semangatnya. Di dalam perjalanannya menjadi pastor, Pastor Kris mengakui bahwa panggilannya dikuatkan oleh doa dan sharing dengan saudara/i yang ditemuinya. Ia pun memohon doa kepada peserta EKM agar ia dan imam lainnya tetap setia menjadi imam kapusin sampai di peti mati. Rangkaian kegiatan EKM Capkala diakhiri dengan renungan yang diiringi alunan musik sape’ dan biola. Renungan tersebut berjalan dengan tenang dan hikmat. Tak sedikit orang muda Katolik yang meneteskan air mata ketika renungan yang disampaikan menyinggung tentang masalah dan kekecewaan manusia yang mau ditanggung oleh Yesus. (Gebot)


21 Apr 2019

REUNI MISDINAR MENAMBAH BAHAGIA DAN HARU PASKAH 2019 DI PAROKI SINGKAWANG

REUNI MISDINAR MENAMBAH BAHAGIA DAN HARU PASKAH 2019 DI PAROKI SINGKAWANG




Ada yang benar-benar istimewa pada pekan suci 2019 di Gereja Katolik St Fransiskus Assisi Singkawang. Bagaimana tidak, umat dibuat terheran-heran melihat para misdinar yang melayani jalannya misa dan ibadat pekan suci tahun 2019 ini. Jika dilihat dari posturnya, para misdinar ini bukanlah tergolong usia SEKAMI (Serikat Kepausan Anak dan Remaja Misioner) yang selama ini aktif menjadi pelayan misa atau ibadat. Ya, tak lain tak bukan para Misdinar yang mampu membuat umat terperangah sepanjang pekan suci kali ini adalah para misdinar dari angkatan terdahulu. 

Umat yang sejak tahun 80'an dan 90'an selalu ikut dalam perjamuan Ekaristi maupun ibadat di Gereja St Fransiskus Assisi Singkawang pasti tak asing dengan wajah-wajah mereka. Ditaksir dari usia para misdinar ini kemungkinan berada di kisaran 30-45, namun semangat melayani mereka tetap tak kalah membara. Para misdinar senior ini ternyata memang sengaja "pulang kandang" ke Kota Singkawang khususnya ke Gereja Paroki St Fransiskus Assisi Singkawang untuk menggelar reuni dan memantapkan diri kembali melayani gereja dan Bapa. 

Kehadiran mereka mampu memberikan warna berbeda dalam ibadat dan misa sepanjang pekan suci 2019. Selain memberikan warna berbeda, hadirnya di tengah umat pun sungguh menumbuhkan rasa haru dan menambah syahdu pekan suci kali ini. Di samping itu, satu pesan amat berharga telah mereka sampaikan dan tularkan, bahwasanya pada angka berapapun kita menginjak usia, namun tekad dan niat melayani gereja dan Bapa adalah sesuatu yang tidak akan pernah ada habisnya. Selamat berkumpul kembali, selamat reuni, terima kasih tak terhingga untuk pelayanan terbaik dari Anda semua. Selamat Paskah 2019 bagi Anda dan bagi kita semua! (Hes)