Selamat Datang Di Website Resmi Paroki Singkawang - Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

4 Apr 2020

KASIH-MU INDAH DAN NYATA ADANYA (BAGIAN I)



Jari-jemariku tengah  menari-nari di atas tuts keyboard komputerku yang sudah mulai kusam dengan huruf-huruf yang juga sudah mulai memudar. Ketika tengah asyik bekerja, tiba-tiba kudengar ada nada panggilan masuk pada smartphoneku.  Langsung saja kuambil  smartphoneku dan kuangkat. Seketika aku mendengar sapaan ramah dari seberang sana. Suara itu begitu akrab di telingaku, karena pemilik suara itu adalah gembalaku sendiri. Beliau memintaku agar jaringan misa live streaming di parokiku bisa diperluas. Sebaiknya tidak memakai akun Instagram, karena pengguna akun ini masih sangat sedikit dan jangkauannya pun terbatas. Ia menyarankan  sebaiknya pindah ke channel Youtube saja, karena pengguna Youtube itu jauh lebih banyak dan jangkauannya pun semakin luas, bahkan bisa terkoneksi hingga ke Greenland ataupun Antartika. Dengan demikian semakin banyak orang bisa mengikuti misa secara online dari mana saja.

"Kalau Pastor ada kesulitan, bisa menghubungi kami di Pontianak," pungkas Bapa Uskup mengakhiri pembicaraannya denganku. Sejenak aku termenung dan tak tahu langkah apa yang harus kuambil. Di satu sisi aku bersyukur karena Bapa Uskup sangat memperhatikan apa yang terjadi di parokiku. Beliau memang selalu menaruh perhatian yang besar kepada parokiku. Tetapi di sisi lain aku binggung karena sejujurnya aku tidak terlalu menguasai soal teknologi komunikasi dan jejaring sosial terkini. Rasanya pikiranku sudah mentok dan tak mampu lagi mengikuti lajunya perkembangan zaman. Namun, sesegera mungkin kutepis keraguanku. Pasti ada jalan keluar! Lagi pula ini juga bisa menjadi ajang untuk berbagi kepada umatku. Akan lebih banyak lagi orang yang tersapa oleh Tuhan meski hanya lewat dunia maya.

Aku segera menghambur ke luar kamar. Kutinggalkan komputer dengan seabrek pekerjaanku. Kucari temanku yang menjadi team kecil di parokiku. Aku beruntung mengenal dan mempunyai teman-teman sehebat mereka. Mereka inilah yang menjadi bagian dari team kreatif di parokiku, sehingga apa yang terjadi dalam parokiku bisa dengan mudah tersiar keluar melampaui batas ruang dan waktu. Kutemukan teman-temanku sedang asyik dengan smartphone-nya. Sudah seminggu ini mereka bekerja keras untuk merancang unggahan konten yang membantu umat agar tidak mengalami kebosanan karena tinggal di rumah saja.

"Sorry ganggu kesibukan kalian," kataku memecah keasyikan mereka. "Barusan Bapa Uskup telepon saya. Beliau meminta Paroki Singkawang untuk memperluas jaringan misa live streaming. Bukan lagi pakai Instagram, tetapi harus lewat Youtube".

"Waduh, susah, Mo," jawab seorang dari mereka. 
        
        "Akun Youtube paroki kita baru dapat 200-an subscriber. Untuk bisa live pun kita harus mencapai minimal 1.000 subscriber," jawabnya dengan nada pesimis.

"Harus dapat seribu subscriber?!" Sontak aku terperanjat mendengar penuturannya. Berarti masih harus cari 800-an subscriber lagi. Bagaimana mungkin dalam waktu yang sangat singkat ini? Kataku dalam hati.

"Padahal, Youtube paroki kita sudah lama dibuat, sekitar pertengahan tahun 2019. Tapi baru dapatnya segitu. Saya gak yakin, Mo, kita bisa dapat tambahan 800 lagi dalam waktu  yang sesingkat ini," kata temanku yang lain yang semakin menambah keraguanku.

"Kamu harus coba kumpulkan 800 subscriber lagi. Entah bagaimana caranya. Harus bisa," kataku sedikit memaksa sembari mengusir kegundahan hatiku.

"Tapi, Mo. Rasanya sulit," jawabnya ragu-ragu.

"Ah, Coba saja. Pasti ada jalannya. Tolong buatkan pengumuman dan bagikan ke grup whatsapp yang kita miliki. Minta tolong sama mereka agar mereka membantu paroki kita mendapatkan 1000 Subscriber," kataku lagi sambil memberikan harapan kepada mereka.

Sejujurnya aku sendiri pun tak yakin bisa mengumpulkan subscriber hingga 1000. Temanku di dunia maya tidaklah banyak. Aku sendiri orang yang kurang pergaulan. Duniaku sempit. Tapi kucoba tepis keraguanku dengan kembali ke kamarku. Maksud hati hendak meneruskan pekerjaan. Tapi konsentrasiku sudah buyar. Pikiranku dipaksa untuk selalu kembali pada persoalan tentang bagaimana caraku bisa mendapatkan 1000 subscriber. Aku coba bunuh rasa gundahku dengan hanya berdiam dan termenung di depan komputerku.

Tak terasa waktu menunjukkan hampir saatnya makan siang. Segera kumatikan komputerku dan aku beranjak hendak menuju ruang makan. Kulirik sebentar smartphone-ku, siapa tahu ada berita penting untukku. Benar saja, seorang Ibu yang selama ini kukenal memberi perhatian pada gereja, ia memberitahu bahwa subscriber Paroki Singkawang sudah mencapai 770. Seolah tak percaya, aku membaca sekali lagi pesan singkat darinya. Tertulis angka 770. Masih juga belum yakin, aku buka Youtube Paroki Singkawang. Di sana malah sudah kudapati angka 801. Itu berarti sudah tembus 800-an. Spontan aku meluapkan rasa syukurku kepada-Nya. Tuhan, Engkau memang sungguh baik!



"Romo, sebelum pukul 12.30 WIB, akun Youtube kita harus sudah capai 1000," tulisnya lagi dalam pesan singkat berikutnya. Aku bisa membayangkan bagaimana semangatnya ibu ini memberikan dukungan yang luar biasa untuk gereja. Aku kenal betul ibu ini punya banyak relasi dan karena beliau inilah, Paroki Singkawang mendapatkan banyak subscriber. Aku yakin dia menjadi salah satu alat Tuhan untuk menaburkan kebaikan-Nya bagi gereja.

"Luar biasa, Mo. Hampir tembus 1000!" kata kawanku, seolah tak percaya.

"Tuh kan apa kubilang. Pokoknya kita pasti bisa," jawabku sambil memberi acungan jempol kepadanya.

"Berarti malam ini kita pesta, Mo!
" katanya menggoda sambil tertawa lepas.

Aku hanya tersenyum. Ada nada haru dan syukur dalam kalbuku. Tuhan memang sungguh baik. Di tengah kebingunganku, Dia menyatakan kasih-Nya. Hanya dalam waktu kurang dari tiga jam, Paroki Singkawang sudah mendapatkan 800-an subscriber. Dengan cara-Nya sendiri Dia berkarya karena Dia ingin hadir di tengah umat-Nya yang sedang 'menderita'. Walau hanya lewat dunia maya, Dia ingin memberi daya. 

Tuhan, aku berterima kasih kepada-Mu atas segala karya-Mu yang sedemikian indah dan nyata dalam hidupku serta  berkat yang sudah Engkau berikan pada paroki kecilku ini, ucapku dalam hati. (Purtomo)


(Bersambung....)

28 Mar 2020

PENGUMUMAN HARI MINGGU PRAPASKAH V 29 Maret 2020




1. Paroki Singkawang akan melayani perayaan misa dan ibadat 
secara online melalui channel Youtube Paroki Singkawang.

2. Jumat, 3 April adalah Jumat pertama bulan.

3. Sebagai pengganti sembahyang kubur, kita akan merayakan misa 
arwah secara online pada hari Sabtu, 4 April pukul 18.00 WIB. Ibadat 
arwah di pemakaman ditiadakan.

4. Dana pembangunan kanopi samping gereja paroki berjumlah Rp 
21.754.000, 00

5. Untuk menerapkan tema APP 2020, Seksi Diakonia Paroki akan 
memperbaiki dua rumah dari keluarga yang sangat miskin supaya 
layak dihuni. Mohon bantuan dari para donatur dan umat sekalian. 
Info lebih lanjut bisa menghubungi Bpk Hermanto Halim.

6. Berdasarkan Surat Edaran dari Bapak Uskup kita, maka 
penundaan kegiatan gereja yang bersifat masal diperpanjang 
sampai tanggal 15 Mei.

7. Akan menerima pemberkatan Perkawinan
Pengumuman I

 Sdr Safarudin, putra Bpk Ali Akbar dan Ibu Maimunah Taufik 
dari Singkawang dengan Sdri Maria Deviana Kadju, putri Bpk 
Adrianus Kadju dan Ibu Ursula Sunan dari Singkawang.

 Sdr Budiman, putra Bpk Jemain (+) dan Ibu Rostina dari 
Roban dengan Sdri Yohana Veranisa putri Bpk Sabinus 
Suratman dan Ibu Maria Bayong dari Sanggau Kulor.

Barangsiapa mengetahui adanya halangan dari pasangan ini, 
mohon segera memberitahukan kepada Pastor Paroki.
Demikianlah pengumuman. Atas perhatian Sdr-sdri kami ucapkan terima


PENGUMUMAN HARI MINGGU PRAPASKAH V 29 Maret 2020




24 Mar 2020

EKARISTI ONLINE BERSAMA DENGAN TETAP MENGINDAHKAN SERUAN SOCIAL DAN PHYSICAL DISTANCING

Saudara-saudari terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, menyikapi suasana pandemi yang tengah melanda bumi ini, Gereja Katolik sedunia tidak lepas merasakan imbasnya. Tentunya hal ini tak lantas membuat kita hanya meratap, bersedih, berkeluh kesah tanpa berbuat apapun. Gereja Katolik kemudian mengambil langkah melaksanakan Ekaristi atau misa online yang menjembatani kedahagaan umat bertemu langsung menghadap Bapa melalui misa.

Adanya misa online bukan berarti kita yang di rumah tinggal menonton seenaknya dan sesuka hati kita. Ada cara-cara yang harus kita lakukan dan penuhi ketika ingin mengikuti misa secara online juga ya!

Yang pertama, yang harus kita lakukan tentu kita harus mempersiapkan kuota yang mencukupi agar ketika misa sudah berlangsung tidak ada istilah eh kehabisan kuota atau lain hal. Kemudian akan lebih baik jika kita juga mempersiapkan perlengkapan misa seperti salib dengan lilin di sampingnya untuk membantu kita semakin menghayati Ekaristi walaupun secara online.

Yang kedua, seperti biasa kita mulai mempersiapkan hati dan pikiran kita agar tetap fokus kepada misa, karena kita mau menghayati Allah yang hadir saat perayaan Ekaristi walaupun kita di rumah, percayalah, sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Mat 18:20)

Yang terakhir, ketika kita hendak misa secara online, kita tidak seharusnya mengajak orang-orang yang ada di luar untuk mengikuti atau istilah lainnya (nobar: nonton bareng). Menapa? Karena sama saja ketika kitsa mengajak orang ramai-ramai untuk mengikuti misa kita sudah menyalahi aturan social distancing yang mengharuskan kita di rumah saja, kecuali jika dalam satu rumah kita memang satu keluarga dan ingin merayakan Ekaristi bersama dengan keluarga yang ada di rumah. Hal itu diperbolehkan tetapi ingat kita juga harus saling menjarak sejauh lebih kurang satu meter.

Ada hal yang terasa sumbang ketika kita mendengar komentar miring, ibadah kok online, misa kok online! Tenang, jangan langsung berkecil hati. Misa online adalah sarana bukan tujuan utama yang lantas bisa disimpangkan menjadi alasan untuk kita bermalas-malasan memilih untuk tidak beribadah atau malah bertindak ekstrim mengecam para gembala gereja yang telah berupaya mencari jalan tengah penyelesaian permasalahan peribadahan. Dan sebenarnya misa online bukan hanya baru terjadi saat pandemi menguasai atmosfer bumi ini, namun pada situasi krisis tertentu pun Ekaristi online seringkali dijalankan dan diperbolehkan. 

Jadi ingat ya, misa online bukan berarti kita mengajak orang untuk nonton bareng. Cukup di rumah saja kita mengikuti misa dengan khusyuk dan menghayati pesan-pesan yang disampaikan romo ketika misa berlangsung. Satu hal yang perlu kita ingat, Gereja Katolik tetap menjadi salah satu garda depan penyeru instruksi pemerintah yang telah berupaya sekuat tenaga melindungi rakyatnya dengan berbagai upaya.

Yuk kita misa dan berdoa, demi kebaikan dan kesembuhan bumi kita agar segera terhindar dari Virus Corona, dan kita semua dilindungi oleh segala marabahaya yang dapat menimpa kita.

Amin..  Tuhan memberkati kita semua!

KATEKESE MISA ONLINE




21 Mar 2020

KOMUNI BATIN DALAM SITUASI KRISIS




APA ITU KOMUNI BATIN?

1. Komuni Batin
Komuni Batin dapat digunakan, ketika umat memiliki kerinduan yang besar untuk merayakan misa (menyambut Sabda Tuhan dan Tubuh dan darah-Nya) namun tidak dapat merayakan Ekaristi karena adanya halangan-halangan tertentu. Dan tentu saja, ini bukan karena alasan yang dibuat-buat atau pembenaran diri agar tidak datang ke gereja untuk misa, tetapi adanya sesuatu yang terjadi sehingga menghalangi umat untuk pergi ke gereja.


SANTO THOMAS AQUINAS

Komuni Batin adalah sikap batin yang merindukan komuni secara
sakramental. Meski, perlu juga menerima komuni secara sakramental agar
memperoleh manfaat sepenuhnya.
(ST III, q. 80, a. 1)


SANTA TERESIA AVILA

Ketika dirimu tidak dapat menyambut komuni dan menghadiri Misa, kamu dapat melaksanakan komuni batin, yang merupakan praktik yang sungguh bermanfaat; dengan melaksanakan itu cinta Tuhan bagimu akan terasa menakjubkan.
(EL Camino de Perfeccion cap. 35)


SANTO YOHANES PAULUS II

Sungguh sangat baik untuk menanamkan kerinduan akan sakramen Ekaristi. Ini adalah asal mula dari praktik "komuni batin", yang sudah dimaklumkan gereja selama berabad-abad dan dianjurkan oleh para kudus yang adalah para guru hidup rohani.
(Ecclesia de Eucharistia art. 34)


DOA KOMUNI SPIRITUAL

Yesusku, aku percaya. Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mencintai-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran- Mu dalam jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku. Seolah-olah Engkau telah datang, aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu; Jangan biarkan aku terpisah dari pada-Mu. Amin.


MENYIKAPI PANDEMI FRANSISKUS ASSISI GELAR LIVE STREAMING EKARISTI

Shalom Aleichem, umat sekalian yang terkasih, pada Hari Minggu ini kami mempersembahkan layanan streaming (Siaran Langsung) Perayaan Ekaristi yang akan mulai ditayangkan pada Minggu Prapaskah IV.

Layanan streaming (siaran langsung) Perayaan Ekaristi untuk sementara dapat diakses langsung di Instagram Paroki Singkawang (@parokisingkawang) 
Misa akan diadakan sebanyak tiga kali yakni, Misa 1 (06.00 WIB), Misa 2 (08.00 WIB), dan Misa 3 (18.00 WIB)

Untuk panduan/Tata Cara Misa Online bisa didapatkan pada Sabtu, 21 Maret 2020 (Pukul: 16.00 WIB) di Instagram Paroki Singkawang.

Demikian Informasi yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. 

Tuhan memberkati. 

#parokisingkawang #misaonline #livestreaming
https://www.instagram.com/p/B9-rh6XJhjY/?igshid=10w19jofkn8ei